Soal Isu Kudeta Demo 411, Menhan: Jika Ada, Langsung Tumpas

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu/Foto: Dok. Humas Kemenhan

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu/Foto: Dok. Humas Kemenhan

NUSANTARANEWS.CO – Demo 411 atas nama membela agama dan menuntut pemerintah menjalankan proses hukum terhadap gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum menemukan akhir. Satu demi satu persoalan baru dimunculkan.

Alhasil, Demo 411 menjadi kehilangan fokus. Dimana yang mulanya fokus pada aksi bela agama, kini berkembang isu terkait adanya makar yang dimunculkan atas penilaian terhadap orasi Fahri Hamzah.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dengan tegas menyatakan, tidak ada upaya kudeta atau makar dalam Aksi Damai di Jakarta, Jumat (4/11) pekan lalu.

“Jika ketika itu (demo 4 November) massa berusaha menjatuhkan pemerintahan, aparat keamanan pasti sudah menggagalkan rencana tersebut. Itu kepentingan kelompok saja. Tidak ada kudeta. Kalau ada kudeta, langsung tumpas saja,” kata Ryamizard di Pusdiklat Bahasa Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta, Selasa (8/11) malam.

Ryamizard menyatakan pula bahwa demonstrasi yang diikuti banyak orang seperti yang terjadi di Jakarta pekan lalu adalah konsekuensi sistem demokrasi yang dianut Indonesia. “Pemerintah, membebaskan warganya menyampaikan pendapat di muka umum. Sistem demokrasi ya begitu. Itu kalau kita mau demokrasi. Kalau enggak (demokrasi), ya lain lagi,” terang Menhan.

Terkait adanya aktor intelektual dalam demo 411, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu enggan mengomentari isu aktor politik yang diduga Presiden Joko Widodo menunggangi unjuk rasa pekan lalu.

Ryamizard hanya yakin bahwa Presiden Joko Widodo akan mengungkap aktor politik yang dimaksud. “Saya tidak tahu itu. Bapak Presiden menyampaikan itu, pasti ada masukan dari intelijen. Beliau lebih tahu dari saya,” ujarnya. (Sulaiman)

Exit mobile version