Politik

Soal Demo, DPR: Rakyat Tidak Bodoh, Hanya Segan Utarakan Pendapat

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Beberapa hari terakhir, netizen ramai membicarakan soal ungkapan Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di akun resmi twitternya. SBY mendapat beragam penilaian di dunia maya itu, setelah dirinya merasa tidak dihargai sebagai mantan orang nomor satu di Indonesia selama 10 tahun.

Hal itu, disebabkan adanya demo mahasiswa di depan rumahnya pada Senin, 6 Februari 2017 kemarin. Massa aksi demontrasi tersebut berangkat dari Cibubut usai melaksanakan cara Jambore Mahasiswa Indonesia. Tak hanya dari kalangan netizen, turut berkomentar pula politisi partai Demokrat.

Salah satu cuitan Juru Bicara Partai Demokrat Imelda Sari langsung mengaitkan cuitannya di twitter ke akun Mantan Aktivis 98 yang kini menjadi politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu. Karenya, Adian Napitupulu diduga menjadi provokator atas aksi itu. Sebagiamna diakui Adian, pihaknya memang menjadi salah satu pembicara di acara Jambore.

Baca:
Adian Napitupulu: Tak Mungkin Saya Provokasi Peserta Jambore Mahasiswa Geruduk Rumah SBY
Adian Napitupulu: Saya Tak Akan Sanggup Gerakkan Mahasiswa Sebanyak Itu
Dituding Gerakkan Mahasiswa Demo di Depan Rumah SBY, Ini Jawaban Adian Napitupulu
Setelah Didemo, Anak Buah Haji Lulung Jaga Rumah SBY di Kuningan

Baca Juga:  Asisten Administrasi Umum Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2025

Sontak, Adian merespon cuitan yang mengarah pada tuduhan atas dirinya. Adian membantah bahwa dirinya adalah provokator mahasiswa agar berunjuk rasa ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

“Tudingan itu tidak berdasar dan meremehkan intelektualitas mahasiswa. Usia saya dengan mahasiswa sekarang terpaut sudah sangat jauh. Tidak mungkin saya mampu menggerakan 3.000 orang mahasiswa dari berbagai provinsi,” ujar Adian dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa (7/2/2017) kemarin.

Secara terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengingatkan jangan sampai terjadi kriminalisasi dalam pengusutan demonstrasi.
“Sekarang ini kan trending topik kita soal kriminalisasi kepada siapa yang dianggap lawan hukum begitu tegas. Tetapi kepada mereka yang dianggap kawan hukum tidak berjalan. Jadi hukum ini tumpul ke kawan tajam ke lawan,” kata Fadli di Kompkes DPR, Jakarta, Selasa kemarin.

Fadli menilai hukum dan aparat penegak hukum saat ini sedang menjadi alat politik serta kekuasaan. Menurut Fadli hal itu terlibat jelas dan transparan. “Rakyat kita tidak bodoh untuk melihat itu. Cuma mungkin masih segan untuk menyatakan pendapatnya,” kata Fadli.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Nunukan: Ini Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Untuk Caleg Provinsi Kaltara

Menurut Politikus Partai Gerindra itu Pengusutan demo perlu melihat siapa yang berada di belakang mahasiswa tersebut. Polisi harus mengusut demo tersebut dengan adil untuk mengetahui hal itu.

Pewarta: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 63