NUSANTARANEWS.CO – Soal Cagub Muslim DKI, Warga: Politik Itu Siasat, Mainnya Harus Cantik. Kepemimpinan bagi umat Islam sangatlah penting. Hal ini nampak saat ummat Islam ditinggalkan Nabi Muhammad SAW. Bahkan, saat Nabi meninggal pemakamannya sempat tertunda hingga tiga hari.
Menurut Ust. Bachtiar Nasir selaku juru bicara Majelis Pelayan Jakarta (MPJ), imbas dari kekosongan pemimpin umat Islam saat itu adalah tertundanya pemakaman Nabi.
“Jadi, suksesi kepemimpinan saat itu sangat penting. Tapi ada juga alasan lain, kenapa tertunda hingga 3 hari, karena banyaknya orang yang ingin menshalatkan beliau,” ujar Bachtiar.
(Baca juga: Mantan Menpora Ingin Satu Lawan Satu)
Di sisi lain, seorang warga DKI yang menghadiri deklarasi Masjid Sunda Kelapa, Jumat (17/6) kemarin Dedi Suprianto mengatakan, salah satu kekalahan ummat Islam, maupun partai-partai bernuansa religi saat ini dikarenakan mainya tidak cantik. “Politik itu siasat, mainya harus cantik,” ujarnya.
Ia mengkritik sebagian pemimpin di Indonesia yang tanpa malu langsung menawarkan diri. Dedi menganalogikan, seharusnya para calon pemimpin di Indonesia, terutama dari kalangan Muslim mencontoh rule model yang dipraktekkan para Khulafaurrasyidin.
(Baca juga: Saleh Daulay: Masyarakat DKI Cerdas)
“Tadi pak (Sandiaga Uno) menyatakan, siap, tadi di Islam itu nggak gitu. Tapi calon pemimpin itu dipilih (ditunjuk) masyarakatnya,” katanya.
Ia juga berharap Indonesia memiliki tokoh yang amat disegani, seperti Usman Bin ‘Affan. Bahkan Rosululllah saja malu saat didatangi Usman dalam keadaan tersingkap betisnya. (Achmad)
Baca juga:
Pilkada DKI, PPP Usung Taufiequrrachman Ruki dan Yusuf Mansur
Jazilul: Elektabilitas Cagub PKB Rendah