Berita UtamaEkonomiTerbaru

Situasi Borderless: Cina Targetkan Diri Sebagai “Kepala Preman” Jalur Produksi

NUSANTARANEWS.CO – Pasar bebas dan revolusi teknologi informasi telah menciptakan situasi borderless (tanpa batas). Situasi tersebut telah menghadapkan berbagai negara di dunia pada sejumlah ancaman baru. Dimana kapitalisme yang bercokol saat ini menghasilkan liberalisme ekonomi yang mengerikan.

Keserakahan kapitalisme telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi tidak merata. Menurut Kepala Pusat Pengkajian Nusantara-Pasifik (PPNP), Haris Rusly, di Jakarta, Rabu (14/12/2016) setidaknya ada tiga masalah besar yang luput dari perkiraan dari penggagas liberalisme saat memasuki situasi borderless.

Pertama, pemalsuan produk yang mengepung berbagai memanfaatkan pasar bebas.

Kedua, masalah imigran yang datang secara legal maupun ilegal.

Ketiga, strategi Cina untuk menguasai dunia melalui program One Belt One Road (OBOR) yang akan menempatkan Cina sebagai “kepala preman” dalam jalur produksi, distribusi dan konsumsi di Asia Pasifik.

Baca: Indonesia Darurat Bentuk Badan Nasional Imigrasi dan Keamanan Setingkat Menteri. (Adhon/Red-01)

Related Posts

1 of 448