Berita UtamaRubrikaTerbaru

Sistem Zonasi Masih Diberlakukan, Jatim Krisis Sekolah SMA Dan SMK Negeri

Sistem zonasi masih diberlakukan, Jatim krisis sekolah SMA dan SMK Negeri.
Sistem zonasi masih diberlakukan, Jatim krisis sekolah SMA dan SMK Negeri.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sistem zonasi masih diberlakukan, Jatim krisis sekolah SMA dan SMK Negeri. Anggota Komisi E DPRD Jatim Jajuk Rendra Kresna mengatakan pihaknya prihatin jika sistem zonasi masih diberlakukan dalam penerimaan siswa didik baru ditingkat SMA atau SMK di Jatim, tak diimbangi adanya jumlah sekolah SMA atau SMK di Jatim yang memadai.

“Saat turun lapangan di beberapa daerah, semua orang tua siswa mengeluhkan kekurangan sekolah SMA dan SMK di Jatim. Saya kira saat ini Jatim krisis SMA dan SMK,” jelasnya saat ditemui saat kunjungan kerja di Jember, Kamis (22/4).

Politisi asal Partai Nasdem ini mengatakan idealnya, disetiap kecamatan atau di kota keberadaan SMA dan SMK ditambah, baru diberlakukan sistem zonasi. “Kalau dasar zonasi tujuannya untuk pemerataan, tentunya perlu didirikan sekolah SMA dan SMK di suatu daerah. Kalau perlu diperbanyak dan jika tidak mampu karena prosedur lama bisa saja mengakuisisi sekolah swasta,” jelas wanita asal Malang ini.

Baca Juga:  Titiek Soeharto Ikut Senam Gemoy dan Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pakuncen, Wirobrajan

Sedangkan wakil ketua Komisi E DPRD Jatim Artono mengatakan Jatim kekurangan SMA dan SMK dikarenakan adanya moratorium dari pemerintah pusat untuk pendirian SMA dan SMK. “Jadi untuk bisa banyak sekolah SMA dan SMK, harusnya presiden Jokowi mencabut moratorium tersebut,” jelas politisi asal PKS ini.

Dikatakan oleh Artono, jika harus mengambil alih sekolah sekolah swasta akan mengalami kesulitan.

“Dari total lulusan SMP yang masuk negeri cuma 30 persen, artinya 60 persen diambil oleh sekolah swasta. Apalagi sekolah swasta  saat ini mendapat bantuan dari pemerintah walaupun tidak sesuai atau belum memenuhi kebutuhan yang diharapkan,” tandasnya. (setya)

Related Posts

1 of 3,049