Hankam

Sindir Mendagri, Fahri Hamzah: Masak Sih Enggak Ada Sipil yang Jago!

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut angkat suara terkait keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menunjuk Perwira Tinggi (Pati) Polri yang masih aktif sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Sumatera Utara. Menurut Fahri, selain TNI, Polri harus dilindungi dari tuduhan tidak netral dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.

“Soal Polisi dan TNI jadi Plt Gubernur, ini rakyat curiga. Masak sih enggak ada sipil yang jago. Kalau alasannya adalah soal keamanan, bisalah. Saya aja bisa lebih tegas dari TNI atau Polri,” kata Fahri dikutip situs fahrihamzah.com, Jakarta, Minggu (28/1/2018).

Tjahjo Kumolo menunjuk Irjen M. Iriawan dan Irjen Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur Jabar dan Sumut. Politisi PDIP ini berdalih, penunjukkan keduanya untuk memastikan keamanan pelaksanaan Pilkada.

Artinya, Tjahjo Kumolo tidak percaya dengan kapasitas dan kemampuan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, dan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw, untuk memberikan pengamanan daerah.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Ini ada dua pendulum. Satu sisi pemerintah mau mengantisipasi keamanan. Satu sisi publik mencemaskan adanya tindakan yang tidak netral dari aparat. Kita tahu polri dan TNI punya jalur komando dan komunikasi yang efektif. Pemerintah harus komprehensif dengan penjelasan, betul tidak tidak ada pelanggaran UU. Sebab ada orang yang menginterpretasikan bahwa yang namanya eselon satu itu bukan Polri. Pastikan itu dulu,” papar Fahri.

Jika mengacu pada UU Kepolisian, UU Pilkada dan Permendagri Nomor 74 Tahun 2016, Mendagri tengah berupaya mengangkangi dan melanggar ketiga aturan tersebut. Celakanya, Permendagri tersebut dibuat dan diteken sendiri oleh Tjahjo Kumolo.

“Saya lebih pro ke perasaan publik. Terus terang, keputusan mendagri ini agak mengganggu di tengah ada konsolidasi, restrukturisasi di TNI yang begitu cepat. Kemudian banyaknya calon-calon yang berasal dari institusi TNI dan Polri, jadi orang curiga,” terang Fahri Hamzah. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 38