Mancanegara

Si Buas, Bos Mafia Italia Abad 20 Mati di Penjara

NusantaraNews.co – Kementerian Kehakiman Italia mengabarkan melalui sebuah pernyataan bahwa bos besar Mafia paling berkuasa di Sisilia Italia abad ke-20 meninggal di balik jeruji besi. Riina atau Salvatore “Toto” Riina namanya, Mafia yang hampir seperempat abad meringkuk di dalam penjara.

Riina yang masuk bui karena memerintah pembunuhan massal, meninggal karena sebab alamiah pada Jumat (17/11/2017) dinihari waktu setempat.

Riina atau “Si Buas”, meninggal dalam usia 87 tahun Di bangsal rumah sakit penjara di Parma, Italia utara, tempat ia menjalani 26 hukuman seumur hidup untuk pembunuhan, yang dilakukan pada 1969 hingga 1992. Korbannya termasuk dua hakim yang berupaya membawa tokoh mafia itu ke pengadilan.

“Riina alami koma setelah komplikasi selama operasi beberapa hari sebelumnya, dan keluarganya diberi izin berada di sisinya pada Kamis (16/11/2017),” tulis Kementerian Kehakiman Italia.

Menurut sumber terpercara dalam negeri, Riina memulai karir kejahatan kekerasannya di jalanan Corleone setelah Perang Dunia Kedua dan menjadi pemimpin para bos mafia Sisilia hingga puncak abad ke-20. Riina pun mengawasi periode ekonomi yang sedang berkembang untuk kelompok kejahatan terorganisir Cosa Nostra, atau “Our Thing”, ketika melakukan perdagangan heroin ke Amerika Utara dan menarik tuas kekuatan politik di Palermo dan Roma.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

“Namun, Riina berlaku terlalu biadab, sehingga ratusan mafia melanggar kode perilaku berdiam diri, dan mereka pada 1980-an hingga 1990-an bersaksi melawannya,” tulis sumber tertulis.

Aksi balas dendam para mafia itu, lanjutnya, memungkinkan hakim Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino mengungkapkan rahasia Cosa Nostra, yang telah lama tersembunyi, dan menuntut pemimpinnya untuk kejahatannya terhadap anak buahnya. Penangkapan Riina pada Januari 1993, setelah lebih dari 20 tahun sebagai buron, terjadi beberapa bulan setelah Falcone dan Borsellino diledakkan atas perintahnya, dan bersamaan dengan jatuhnya sistem peradilan pasca-perang Italia yang kacau.

“Sejak saat itu, Riina ditahan dengan keamanan tinggi dengan sedikit akses ke keluarganya sesuai dengan undang-undang, yang ditulis untuk mencegahnya memerintah dari penjara. Karena menolak bekerja sama dengan penyidik hingga akhir hayatnya, maka masih banyak rahasia Riina hingga kini tidak akan pernah diketahui, termasuk dugaan pembunuhan para tokoh dan kontribusinya dalam politik Italia,” demikian Antara. (Namia/Lus)

Baca Juga:  Penghasut Perang Jerman Menuntut Senjata Nuklir

Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

No Content Available