Mancanegara

Setuju Penarikan Tentara AS di Suriah, Moskow Minta DK PBB Masukkan Helm Putih dalam Daftar Teroris

penarikan pasukan, helm putih, white helmets, teroris suriah, perang suriah, pasukan as, pasukan suriah, daftar teroris, teroris internasional, dk pbb, daftar pbb, kelompok teroris, pasukan asing suriah, nusantaranews
ILuSTRASI – Pasukan Suriah berhasil merebut markas ISIS. (Foto: AFP)

NUSANTARANEWS.CORencana Amerika Serikat melakukan penarikan pasukan militer dari Suriah mendapat respon positif Moskow. Rusia kemudian mendorong Dewan Keamanan PBB memasukkan relawan Helm Putih (White Helmets) ke dalam dafatr organisasi teroris seperti halnya kelompok Jabhat Al Nusra.

Jabhat Al-Nusra adalah kelompok teroris yang berada dalam daftar teroris internasional.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasilly Nebenzia seperti dikutip Sputnik mengatakan penarikan pasukan militer asing di Suriah akan membuka seluas-luasnya penyelesaian konflik sipil di negara yang dipimpin Bashar Al Assad. Pasalnya, negara beribukota Damaskus terus dirundung perang sipil setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun terkahir.

Campur tangan asing di Suriah dinilai memang menjadi penyebab utama perang sipil tak kunjung padam. Nenbenzia menuturkan, penarikan pasukan asing yang berada di Suriah yang secara de facto menduduki sebagian besar negara itu akan membantu upaya stabilisasi dan mengurangi eskalasi.

Baca juga: Moskow Punya Bukti Kelompok Helm Putih Bagian dari Teroris Jabhat Al Nusra

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

“Penarikan pasukan asing yang berada di Suriah secara ilegal akan membantu upaya stabilisasi yang terus kita upayakan sejak tahun lalu,” kata Nebenzia.

Baru-baru ini Presiden Donald Trump berencana menarik pasukan AS yang selama ini terlibat aktif di Suriah. Dengan klaim telah berhasil menghancurkan ISIS, Presiden Trump mengatakan kini sudah saatnya para tentara AS kembali ke Amerika.

Presiden Trump menegaskan, AS tidak ingin menjadi polisi di Timur Tengah. Namun, selama ini dirinya mengklaim AS telah menghabiskan triliunan dolar untuk kepentingan melindungi warga di Timur Tengah.

“Kami sudah berhasil mengalahkan ISIS, yang selama ini menjadi alasan satu-satunya kami berada di sana (Suriah),” kata Presiden Trump dalam cuitannya di twitter.

Nebenzia melanjutkan, selama diskusi di meja bundar DK PBB terkait keberadaan sejumlah kelompok di Suriah, Helm Putih (White Helmets) menjadi bahan pembahasan. Menurutnya, DK PBB layak memasukkan kelompok Helm Putih berada dalam daftar teroris.

Baca Juga:  Penghasut Perang Jerman Menuntut Senjata Nuklir

Baca juga: Pasukan AS Ditarik dari Suriah, America First dan Wacana Pedamaian Presiden Trump

Pasalnya, kata Nebenzia, Helm Putih bukannya melakukan misi kemanusiaan tapi malah justru memprovokasi masyarakat, mengevakuasi teroris dan membuat berita palsu soal senjata kimia. Laporan-laporan Helm Putih lah yang selama ini dijadikan referensi negara-negara barat untuk membuat keputusan politik dan tindakan militer di Suriah, termasuk serangan 100 rudal jelajah pada April lalu.

Sekadar informasi, ada sejumlah kelompok teroris yang aktif berperang di Suriah yang mendapat dukungan AS, Israel dan Arab Saudi. Di antaranya Jaysh Al Islam, Ahrar Al Sham dan Jabhat Al Nusra.

(al/snts)

Editor: Almeiji Santoso

Related Posts

1 of 3,055