Setengah Lusin Alasan Mengapa Pasangan Terlibat Perdebatan

If you make it through the next two weeks, you should be safe until springtime Getty Images/iStockphoto via independent

If you make it through the next two weeks, you should be safe until springtime Getty Images/iStockphoto via independent

NUSANTARANEWS.CO – Percekcokan kerap menimpa pasangan yang telah memutuskan hidup bersama. Hal ini tak lepas dari berbagai dinamika yang terjadi antar keduanya sepanjang menjalani hubungan. Perbedaan karakter, sikap dan kebiasaan merupakan suatu tantangan tersendiri bagaimana kedua pasangan menyikapinya secara dewasa dan rasional serta bertanggungjawab dibarengi dengan komitmen kuat untuk saling mengerti dan menjaga.

Masalah datang itu masih dalam tataran dari sebuah kewajaran. Sebab, masalah itu sendiri sejatinya bukanlah aib melainkan bumbu penyedap dalam sebuah jalinan percintaan.

Berikut enam faktor yang umumnya sering memicu perdebatan dan perselisihan di antara pasangan.

1. Kecurangan. Memperdebatkan hal-hal kecil tentu bukanlah ide baik. Tapi, perbedaan sikap dan pandangan kerap dijadikan keduanya bahan perdebatan dan perseilihan karena masing-masing nyatanya lebih suka mempertahankan egonya. Sebaiknya hal ini tidak dilakukan. Boleh saja berdebat tetapi untuk perkara-perkara serius saja namun tetap harus disudahi kalau keduanya ingin hubungan berlangsung dalam waktu lama.

2. Urusan rumah tangga. Pasangan terkadang gusar melihat meja dan kursi berantakan, dapur berantakan, sampah berserakan. Parahnya, kedua pasangan sering abai untuk menjaga agar tetap rapi dan bersih di dalam rumah sehingga berpotensi memicu perdebatan dan percekcokan.

3. Kebiasaan. Duduk di depan televisi sepanjang hari bukanlah ide baik. Kebiasaan ini sering menimbulkan rasa marah salah satu di antara pasangan. Berlama-lama menonton televisi karena hobi dan kebiasaan bisa memicu perdebatan dan perselisihan. Cobalah untuk beralih ke tempat lain sekadar mencari ruang baru daripada sepanjang hari duduk di depan layar kotak bernama televisi. Sebuah benturan kebiasaan bukanlah hal terburuk di dunia, anda dapat berbicara baik-baik. Seperti kata pepatah, tidak ada gunanya menangisi susu yang tumpah.

4. Fokus. Jika anda berdua memiliki prioritas yang berbeda, jangan khawatir tentang hal itu. Tetapi, bukan berarti anda harus menghabiskan waktu untuk terlalu fokus pada pekerjaan dan mengabaikan pasangan. Anda harus berkompromi dengan waktu, meluangkan waktu barang sedikit untuk menikmati kebersamaan dengan pasangan.

5. Waktu senggang. Jika anda berdua memiliki hari libur bersama, coba pergunakan waktu tersebut untuk bersama-sama. Jangan habiskan waktu hanya dengan menonton film, televisi serta bepergian dengan rekan-rekan di luar sana.

6. Uang. Uang ini sering menjadi pemicu utama perdebatan dan perselisihan. Mengatur keuangan di dalam keluarga adalah sangat penting dan vital memang. Mengatur pengeluaran untuk kebutuhan utama rumah tangga mutlak dipersiapkan sehingga ketika pasangan hendak berbelanja hal lainnya tidak membebani jatah utama di dalam rumah. Selanjutnya, usahakan ketika anda berdua berbelanja jangan bayar sendiri-sendiri, menggunakan uang hasil kerja sendiri melainkan harus bersama-sama. Semua orang di dunia akan berdebat tentang uang, jadi jika anda juga  berdebat itu berarti menunjukkan bahwa anda berdua menyadari apa yang terjadi di dunia. Biaya hidup seperti makanan dan tagihan terus mengalami kenaikan merupakan hal yang harus disadari pasangan. Anda dan pasangan tentu lebih tahu apa yang terbaik untuk bersama. (Sego)

Exit mobile version