InspirasiTerbaru

Setelit Lapan-A3 Meluncur Ke Angakasa, 2,4 Juta Kapal Terpantau

Satelit LAPAN-A3 menuju orbitnya di ketinggian 500 kilometer melalui siaran langsung streaming langsung dari India, Rabu (22-6)/ Ilustrasi: Nusantaranews /Foto dok. CNN
Satelit LAPAN-A3 menuju orbitnya di ketinggian 500 kilometer melalui siaran langsung streaming langsung dari India, Rabu (22-6)/ Ilustrasi: Nusantaranews /Foto dok. CNN

NUSANTARANEWS.CO – Setelit Lapan-A3 Meluncur Ke Angakasa, 2,4 Juta Kapal Terpantau. Satelit Lapan-A3/IPB karya anak bangsa yang dibuat di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Rancabungur, Bogor, sesuai rencana berhasil diluncurkan hari ini, Rabu (22/6). Peluncuran ini dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Pusat Antariksa Satihs Dhawan, Sriharikota, India.

Setelit Lapan-A3/IPB yang juga merupakan hasil buatan antara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), berhasil mencetak sejarah setelah satelit meluncur lurus menuj8u orbit di luar angkasa. Waktu peluncuran di Tanah Hindustan itu terjadi pada pukul 9.25 waktu setempat atau sekitar 10.55 WIB. Dalam sekejap, satelit Lapan-A3 mengangkasa di orbit polar setinggi 500 kilometer, tepatnya pada pukul 11.15 pasca dua satelit asing lain ilepaskan dari roket.

Menurut data yang ada, Lapan-A3 bukan satu-satunya yang numpang meluncur di roket PSLV C-34 milik India. Roket PSLV-C34 India memboyong 20 satelit sekaligus yang ukurannya kecil. Selain Lapan-A3 dari Indonesia, 19 lainnya berasal dari Kanada, Jerman, dan Amerika Serikat.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Peluncuran satelit bersejarah ini, disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla melaui siaran live streaming dari India yang disiarkan di Pusat Teknologi Roket Lapan, Mekarsari, Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Selain Jusuf Kalla, hadir juga Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dan Duta Besar India untuk Indonesia Negcha Lhovum.

(Baca juga: Indosat Hilang, BRIsat Pun Datang)

JK mengatakan LAPAN-A3 sejenis satelit kecil untuk cuaca, bukan untuk komunikasi. Sedangkan menurut Thomas Djamaluddin, satelit yang menjadi muatan keempat yang diluncurkan satelit India berguna untuk mendukung pemindaian lahan pertanian, hutan, dan laut di wilayah Indonesia, alias menjadi ‘mata’ bagi perairan kawasan utara dan selatan.

Satelit ini mempunyai muatan penginderaan jauh satelit sepanjang 4 bands multispectral imager dengan resolusi 16 meter dan lebar swath 100 kilometer. Karea sedikitnya ada 4 misi yang dibawa satelit, yakni pengambilan citra, khususnya untuk pemantauan pertanian, pemantauan kapal laut, pengukuran medan magnet bumi, dan uji kerekayasaan komponen satelit yang dibuat Lapan (Star sensor dan Reaction wheel).

Baca Juga:  Rezim Kiev Wajibkan Tentara Terus Berperang

“Nanti malam sekitar pukul 21.30 WIT akan dilakukan kontak pertama dengan A3 dari Biak, Papua,” jelas Thomas Djamaluddin di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN di Rumpin, Bogor kepada sejumlah media.

Setelah mengangkasa di ketinggian 500 kilometer, Lapan-A3 hanya akan mengorbit Indonesia sebanyak 4 kali dalam sehari. Kendati demikian, satelit mini berbobot 115 kilogram yang menghabiskan biaya Rp 60 miliar dengan dana APBN ini akan bertugas memantau kondisi maritim, pertanian, dan medan magnet Bumi.

Pasalnya, satelit LAPAN-A3 buatan anak bangsa ini, sempat diagendakan akan diluncurkan pada 10 Juni lalu. Namun diundur, karena saat itu ada kendala teknis. Dan akhirnya sukses meluncur menuju orbit luar angkasa dan langsung bekerja memantau 2,4 juta kapal.

“AIS ini tugasnya pemantauan kapal laut yang sedang berlayar. Ia mampu melacak 2,4 juta kapal secara global, sementara untuk kapal di Indonesia bisa dilacak sebanyak puluhan ribu unit. Ini salah satu bentuk memerangi tindakan illegal fishing. Analisis data tentang kapal ini bisa dimanfaatkan oleh Angkatan Laut untuk menindaklanjuti jika ada aktivitas yang tidak diinginkan,” ujar Thomas.

Baca Juga:  Ketua DPRD Nunukan Jelaskan Manfaat Sumur Bor

(Lengkapi dengan : Mengenang Indosat)

Selain itu, satelit LAPAN-A3 juga akan terintegrasi dengan satelit internasional lain yang sudah lebih dulu mengangkasa yang sekiranya memiliki kemampuan mengukur suhu permukaan laut dan klorofil untuk membantu para nelayan menangkap ikan di laut.

“Tidak mudah memantau keberadaan ikan di laut. Caranya kami mengukur suhu permukaan laut dan klorofil. Dari situ bisa membantu keberadaan ikan bagi nelayan,” pungkasnya. (Sel)

Related Posts

1 of 2