Budaya / SeniPuisi

Setangkai Melati di Gaza – Puisi Yanwi Mudrikah

Bocah Palestina mengacungkan dua jari perdamaian pada dunia. Foto: Dok. Gazanews
Bocah Palestina mengacungkan dua jari perdamaian pada dunia. Foto: Dok. Gazanews

di Gaza 

                        (anak-anak yang meronta)

           

di Gaza,

aku seperti kehilangan ruh

aku terbanting

aku terpelanting

dan melayang ke cakrawala

 

aku hampir menyatu dengan kematianku sendiri.

 

anak-anak meronta!

memunguti airmata sendiri

sambil mencatat ulang

tentang kematian saudaranya

 

di Gaza,

tubuh-tubuh berserakan

semoga husnul khotimah

 

darmakradenan, juli 2018

 

 

Setangkai Melati

 

kucium wanginya

hingga mengangkasa

setangkai melati itu

diam-diam,

memberi kisah

memberi cerita

memberi warna

pada hidup-ku

setangkai melati

kucium wanginya

berulang-kali

seketika…

lenyap!

tinggalah dongeng yang lesat.

 

darmakradenan, 18 maret 2019

 

Yanwi Mudrikah, lahir di Darmakradenan, Ajibarang, pada 12 Agustus 1989. Aktif menulis sastra sejak tahun 2010, saat masih duduk di bangku kuliah. Karya-karyanya terpublikasikan di Suara Pembaruan (Jakarta), Minggu Pagi (Yogyakarta), Koran Merapi (Yogyakarta), Satelitpost (Purwokerto), Radar Banyumas (Purwokerto), Pikiran Rakyat (Bandung), Flores Sastra (Flores), Suara Merdeka (Semarang), Solo Pos (Solo), Jurnal Sajak (Jakarta), Indopos (Jakarta), Majalah Mayara (Surabaya), Harian Tangsel (Jakarta), Banjarmasinpost (Banjarmasin), Harian Waktu (Bandung), Majalah Embun (Surakarta), Riaupos (Riau), NusantaraNews.co, www.litera.co.id, SastraPurnama.com, Harakatuna.com, Radar Bojonegoro (Jawa Timur), Majalah Ancas (Banyumas, Jawa Tengah) dan Media Indonesia (Jakarta), dll.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Karya puisinya juga terdokumentasi dalam Antologi Puisi Hari Puisi Indonesia 2016 216 Penyair Indonesia (Yayasan Hari Puisi Indonesia, Yayasan Sagang 2016); Antologi Di Bawah Sadar Di Atas Sadar (Forum BKI, 2013); Antologi Cahaya Tarbiyah (Forum Mahasiswa Tarbiyah, 2013); Creative Writing (STAIN Press, 2013); Kampus Hijau (STAIN Press, 2015); Pilar Puisi 2 (STAIN Press, 2015); Pilar Puisi 3 (Sekolah Sastra Peradaban, 2016); Rumah Penyair 3 (Kepompong Press, 2016); Seberkas Cinta Antologi Puisi 89 Penyair Indonesia (Digna Pustaka, 2016); Antologi Puisi Membaca Kartini Memaknai Emansipasi dan Kesetaraan Gender (Komunitas Joebawi, 2016); dan Beberapa sajaknya lolos dalam Indonesian Literary Collective (ILIC, Jerman 2014); Senyuman Lembah Ijen Antologi Puisi Nusantara (TareSi Publisher, 2018);  Perempuan Memandang Dunia Kumpulan Puisi Perempuan Penyair Nusantara (Tema Litera, 2018); Antologi Puisi Bengkel Sastra Taman Maluku Menjemput Rindu Di Taman Maluku (Bengkel Sastra Taman Maluku Semarang, 2018); A Skyful of Rain Antologi Puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2018 (Tahura Media, 2018). Dan buku puisi pertamanya Rahim Embun (2013); buku puisi keduanya Menjadi Tulang Rusukmu (2016);dan buku puisi ketiganya Menjadi Ibu (2019).

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Riwayat pendidikannya, untuk Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Pertamanya diselesaikan di desa kelahirannya. Kemudian, ia melanjutkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Purwokerto, sempat tinggal di Pondok Pesantren Al-Amin Mersi, Purwokerto. Pada tahun 2011 ia menyelesaikan S-1 (S.Sos.I) di STAIN Purwokerto—sekarang IAIN Purwokerto jurusan Dakwah/ Komunikasi Penyiaran Islam. Pada tahun 2015 ia menyelesaikan S-2 (M.Pd) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).

Saat ini berprofesi sebagai dosen terbang (pengajar tamu) di perguruan tinggi swasta di Purwokerto dan Cilacap. Selain itu, dia mengasuh dan menggerakkan Komunitas Sastra Gubug Kecil Indonesia, di Ajibarang-Banyumas (Jawa Tengah).  e-mail : [email protected]. FB. Yanwi Mudrikah.

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,191