Peristiwa

Seruan Aksi MUI untuk Palestina

NUSANTARANEWS.CO – Rencana Aksi oleh MUI atau Majelis Ulama Indonesia untuk Palestina telah diputuskan dalam rapat koordinasi pada Rabu 13 Desember 2017 pagi di ruang rapat Baintelkam Polri. Rapat dipimpin oleh Wakabaintelkam Polri yang dihadiri panitia aksi KH. Marsudi Syuhud dari PBNU/MUI, Ust. M. Zaitun Rasmin, Ust. Misbahul Ulum, Amirsyah Tambunan, Dir Politik, Dir Sosbud, Kabid Yanmas Baintelkam Polri, Dir Intelkam PMJ, Satsus.

Materi yang dibahas antara lain, pelaksanaan aksi akan dilangsungkan di Lapangan Monas (tempat yang digunakan untuk kegiatan reuni 212) pada hari Minggu 17 Desember 2017, daru pukul 06.00 s.d 12.00.

Target massa aksi ± 1juta orang dari beberapa daerah. Dianjurkan menggunakan pakaian putih.

Dalam Aksi yang akan dihadiri para tokoh agama dan tokoh lintas agama ini akan diawali dengan kegiatan sholat subuh bersama.

Aksi yang diangkat Isu menolak Yerusalem dijadikan Ibukota Israel merupakan aksi damai. Dimana Panitia aksi telah menjalin komunikasi dengan kedubes AS dan pada Kamis 14 Desember 2017, akan diterima untuk koordinasi terkait penerimaan perwakilan tokoh agama pada hari minggu 17 Desember 2017.

Baca Juga:  Ar-Raudah sebagai Mercusuar TB Simatupang

Adapun Nama perwakilan yang akan diterima Kedubes AS pada 14 Desember 2017 ialah KH. Marsudi Syuhud, Ust. M. Zaitun Rasmin, Ust. Misbahul Ulum, Amirsyah Tambunan, Imam, Ust. Bachtiar Natsir, Dir Intelkam PMJ,

Untuk diketahui, dalam rapat koordinasi tersebut, Baintelkam Polri dan Dit Intelkam PMJ meminta panitia aksi agar segera membuat pemberitahuan kepada Polri (Kabaintelkam Polri dan Kapolda Metro Jaya) dengan mengirim surat pemberitahuan aksi ke Mabes dan Polda Metro Jaya. Serta menyerahkan data para tokoh yang akan hadir.

Panitia juga diminta untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta terkait penggunaan lapangan Monas.

Tersebab pada hari minggu di ibu kota senantiasa berlangsung Car Free Day, maka panitia perlu memikirkan masuknya peserta/massa aksi ke Monas. Belajar pada pelaksanaan Reuni 212 yang kekurangan MCK dan tempat wudhu, paniti juga mesti mengantisipasinya.

Panitia juga diminta agar mewaspadai adanya bendera ex HTI yang dipasang di atas bendera merah putih.

Baca Juga:  Diduga Pengemudi Mabuk, Mobil Avanza Seruduk Warung Bakso, Satu Orang Meninggal

Perwakilan terdata yang akan diterima kedubes hanya 10 orang. Pihak kedubes AS (diwakili Wakilnya karena Dubes sedang dipanggil ke AS) bersedia menerima perwakilan dari peserta aksi.

Perwakilan panitia, pada Kamis 14 Desember 2017, telah bertemu pihak kedubes AS untuk membicarakan mekanisme penerimaan delegasi pada hari Minggu 17 Desember 2017. Di hari yang sama, panitia juga mengadakan rapat dengan para ormas peserta aksi di kantor MUI Pusat. (red)

https://youtu.be/qYTB1U1KlW0

Editor: Achmad S

Related Posts

1 of 35