NUSANTARANEWS.CO, London – Serangan cyber yang melanda British National Health Service (NHS) dinyatakan sebagai insiden besar Jumat (12/5/2017) malam. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa itu adalah serangan global.
Rumah sakit, klinik kesehatan, operasi dokter keluarga di Inggris dan Skotlandia sangat terpengaruh oleh serangan terbesar NHS. Tempat gawat darurat rumah sakit hanya mengatakan kasus yang paling serius dapat ditangani, operasi pembedahan harus dibatalkan, dan ribuan petugas kesehatan tidak dapat mengakses informasi pasien yang vital.
Beberapa rumah sakit terpaksa mengalihkan pasien ke rumah sakit alternatif untuk perawatan. May mengatakan kepada media: “Kami menyadari bahwa sejumlah organisasi NHS telah melaporkan mereka telah menderita serangan meminta uang tebusan. Hal ini tidak ditargetkan pada NHS, ini adalah serangan global dan sejumlah negara dan organisasi telah terpengaruh.
“Pusat Keamanan Cyber Nasional bekerja sama dengan NHS digital untuk memastikan bahwa mereka mendukung organisasi yang bersangkutan dan mereka melindungi keselamatan pasien. Kami tidak mengetahui bukti bahwa data pasien telah disusupi,” tambahnya.
Dengan sedikitnya 25 rumah sakit dan tempat kesehatan terkena serangan tersebut, NHS Digital mengatakan tidak ada bukti data pasien yang telah disusupi.
“Kami meminta orang untuk menggunakan NHS dengan bijak saat kami menangani insiden besar ini, yang masih berlangsung,” kata Dr Anne Rainsberry, direktur insiden NHS.
Dia mengatakan ada rencana kontinjensi untuk menjaga agar NHS tetap terbuka untuk bisnis. Politisi yang berkampanye untuk pemilihan umum bulan depan telah menangkap serangan tersebut untuk mengatakan bahwa pemberian layanan kesehatan yang rendah telah membuat NHS rentan terhadap kejahatan cyber.
Selain itu, Kementerian dalam negeri Rusia mengatakan komputer terkena serangan virus di tengah laporan global tentang serangan cyber besar. Demikian seperti dikutp AFP.
Pewarta: Eriec Dieda