Mancanegara

Serangan di Suriah: Afrin Bak Neraka

NUSANTARANEWS.CO – Sejak dimulainya Operasi Ranting Zaitun (Operation Olive Branch) tentara Turki di perbatasan Suriah pada 20 Januri 2018, perang berkecamuk hebat di Afrin.

Unit Perlindungan Kurdi (YPG) dan milisi Kurdi lainnya berjibaku dengan serangan dari pasukan bersenjata Turki (TSK) yang sangat dahsyat.

Misi dan target utama TSK adalah milisi Kurdi. Bahkan dilaporkan NWD, TSK menjatuhkan selebaran di seluruh distrik Afrin yang berisi kalimat seruan kepada seluruh penduduk bersatu dan bergandengan dengan TSK melumpuhkan YPG Kurdi yang dianggap teroris.

Serangan demi serangan TSK tak membuat YPG Kurdi ciut, dan justru menghadapinya dengan gagah berani. Pada pertempuran pada 2 Februari 2018, sedikitnya delapan TKS tewas dan tak kurang dari 800-an YPG Kurdi diringkus.

Walhasil, Turki mengklaim tentaranya telah berhasil merebut pegunungan Afrin usai melakukan serangan dengan skala penuh. “Angkatan Darat telah mengendalikan pegunungan dan terus melaju ke Afrin. Tidak ada pilihan lain,” kata Presiden Erdogan mengutip NWD.

Guna mempertahankan posisi, TKS terus memperkuat pertahanan mereka di sepanjang perbatasan Turki-Suriah sepanjang hari sembari menyerukan penduduk setempat bersatu dengan TSK untuk terus memburu YPG Kurdi. “Turki akan meninggalkan Afrin bila sudah jatuh ke tangan penduduk aslinya,” kata Erdogan.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Sejauh ini, sebagaimana laporan media, menyebutkan TSK telah menyerang habis-habisan dan dalam skala penuh terhadap YPG Kurdi di Afrin. Anadolu Agency bahkan mengklaim TSK telah menguasai 27 daerah, termasuk tujuh bukit strategis.

Bukit-bukit tersebut memang telah menjadi target utama TSK untuk dikuasai. Pasalnya, bukit-bukit di Afrin akan menjadi titik kunci guna mengontrol semua pergerakan YPG Kurdi dan milisi Kurdi lainnya di perbatasan sebelum TSK menatap Manbij.

Sementara, milisi Kurdi terus berupaya semampunya melawan dengan sengit serangan demi serangan TSK. YPG Kurdi tampaknya berusaha keras melawan laju TSK agar tak meluas ke kawasan Manbij yang merupakan pusat komando utama. Terlebih, pasukan AS diketahui berbasis di Manbij. Dan jika Turki menginstruksikan tentaranya bergerak ke kawasan tersebut, TSK akan secara langsung berhadap-hadapan dengan militan Kurdi yang disokong pasukan AS.

Lebih lanjut, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) juga melaporkan TSK melancarkan serangan udara, roket dan artileri secara intens dan berjumlah ratusan di wilayah Afrin. Target-target serangan terdiri dari helikopter dan pesawat tempur pasukan YPG Kurdi.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Serangan demi serangan TSK tersebut dilaporkan telah membuat kerusakan material yang sangat hebat di kawasan Afrin.

SOHR melaporkan, serangan TSK telah mengancam kerusakan terhadap sejumlah infrastruktur seperti Maydanki Dam (17 Nissan Dam). Jika serangan sampai menghancurkan bendungan tersebut, niscaya akan menyebabkan banjir besar di wilayah Afrin.

Sementara itu, SOHR melaporkan angka statistik kematian terbaru di wilayah Afrin. Lebih dari 130 warga sipil tewas, 110 FSA juga merenggang nyawa dan lebih dari 100 anggota YPG juga tewas akibat serangan TSK. Namun, TSK membantah semua klaim tersebut.

Pewarta: Eriec Dieda
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 2