Mancanegara

Sepakati Kerjasama Pendidikan, Shawqi Menilai Umat Islam Perlu Diedukasi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Grand Mufti Mesir Shawqi Ibrahim Allam sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam pendidikan di bidang fatwa. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan antara Menag dengan Grand Mufti Mesir di Majelis Fatwa Mesir, Kairo, Kamis (18/1/2018).

Pada kesempatan itu, Grand Mufti Mesir Shawqi Ibrahim Allam menyatakan umat Islam perlu diedukasi bahwa dalam memahami teks keagamaan, dibutuhkan kemampuan mendalam tentang bahasa Arab dan berbagai perangkat ilmu lainnya.

“Hal ini penting, agar umat tidak mudah terjebak pada penafsiran yang tekstualis semata,” tegas Shawqi seperti dilansir laman Kemenag, Jumat (19/1/2918).

Grand Mufti Mesir ini mencontohkan penafsiran salah satu ayat pada QS Al-Bara’ah, “Faqtulul musyrikiina haytsu wajadtumuuhum” (bunuhlah orang-orang musyrik di mana saja kamu dapati mereka).

“Kata al-musyrikiin pada ayat ini tidak bisa digeneralisasi kepada seluruh orang musyrik. Sebab, kata tersebut didahului dengan alif dan lam (al) yang menunjukan makna khusus (ta’rif). Yaitu, kaum musyrik pada zaman nabi yang selalu memusuhi dakwah dan perjuangannya,” papar Shawqi.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Shawqi menambahkan, demikian juga dalam pemahaman hadits, umirtu an uqatila an-nas. Kata an-nas (manusia) disertai alif dan lam (al) yang juga menunjukan makna khusus. Bukan semua manusia, tetapi tertuju pada mereka yang selalu memusuhi umat Islam.

“Dan masih banyak contoh pemahaman yang keliru lainnya yang perlu kita luruskan bersama,” tegas Grand Mufti.

Pewarta/Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 2