Perihal Surat yang Ditulis Oleh Seorang Gadis
Pagi membesuk sunyi di kamarku ketika pecahan cahaya bulan menyala-nyala sebelum kulemparkan keluar jendela. Sebuah surat yang ditulis seorang gadis yang diserahkan oleh anak kecil dengan rambut keriting dan wajah kusut yang mencecap musim-musim pahit aku buka perlahan dan luruhlah daun-daun itu.
Barangkali ia akan kembali membawa sekuntum bunga namun tidak dengan wajah konyol tangannya yang kecil akan sesekali mengelus pipi, binar matanya adalah cahaya bulan yang jatuh ke dasar kolam ketika semalam suntuk berkaca memagari bintang-bintang
Sedang yang kukekalkan pada hujan adalah air matanya
Setelah dentang jam matidenganperlahan.
Gapura, 2019
Aku Belajar Mencintaimu
Aku belajar mencintaimu ketika daun-daun kering melambai di udara
seperti ihwal Adam pada Hawa
aku harus belajar melanggar
supaya kekal kita dipertemukan
Gapura, 2019
Kita
Kita lekas berkemas
Dentang jam mengacaukan kota
Kita melipatkan tuk
Meletakkannya dalam tas rapi-rapi
Bunyi nyaring dari detak sunyi di alun-alun
Melamurkan pandang pada setiap pojok jalan
Kita tertatih berjalan menuntaskan perselingkuhan dengan angin
Ketika bulan mengambang
Dan kita
Terlelap
Matahari sudah terbit
Kota masih dalam keadaan biasa.
Gapura, 2019
Penulis: Ahmad Zubaidi