Puisi

Seorang Gadis, Aku Belajar Mencintaimu

seorang gadis, aku belajar, mencintaimu, puisi, puisi karya ahmad zubaidi, kumpulan puisi, nusantaranews
Lukisan Dinding Gadis Bergaun Merah. (Foto: aliexpress.com)

Perihal Surat yang Ditulis Oleh Seorang Gadis

Pagi membesuk sunyi di kamarku ketika pecahan cahaya bulan menyala-nyala sebelum kulemparkan keluar jendela. Sebuah surat yang ditulis seorang gadis yang diserahkan oleh anak kecil dengan rambut keriting dan wajah kusut yang mencecap musim-musim pahit aku buka perlahan dan luruhlah daun-daun itu.

Barangkali ia akan kembali membawa sekuntum bunga namun tidak dengan wajah konyol tangannya yang kecil akan sesekali mengelus pipi, binar matanya adalah cahaya bulan yang jatuh ke dasar kolam ketika semalam suntuk berkaca memagari bintang-bintang

Sedang yang kukekalkan pada hujan adalah air matanya
Setelah dentang jam matidenganperlahan.

Gapura, 2019

 

Aku Belajar Mencintaimu

Aku belajar mencintaimu ketika daun-daun kering melambai di udara
seperti ihwal Adam pada Hawa
aku harus belajar melanggar
supaya kekal kita dipertemukan

Gapura, 2019

 

Kita

Kita lekas berkemas
Dentang jam mengacaukan kota
Kita melipatkan tuk
Meletakkannya dalam tas rapi-rapi

Bunyi nyaring dari detak sunyi di alun-alun
Melamurkan pandang pada setiap pojok jalan
Kita tertatih berjalan menuntaskan perselingkuhan dengan angin
Ketika bulan mengambang
Dan kita
Terlelap
Matahari sudah terbit
Kota masih dalam keadaan biasa.

Gapura, 2019

 

 

 

Penulis: Ahmad Zubaidi

Related Posts

1 of 3,052