NUSANTARANEWS.CO – Senator asal Jawa Barat Eni Sumarni mengatakan negara telah menegaskan tentang larangan komunisme di Indonesia melalui Tap MPRS/XXV/1966. Sehingga, tak ada alasan negara mentoleransi berbagai peristiwa kemunculan tanda-tanda PKI.
Eni menyatakan munculnya berbagai simbol PKI di Indonesia mengisyaratkan adanya keberanian kelompok komunis untuk kembali eksis di Indonesia. Sehingga, kata dia, hal itu dapat dipahami sebagai ancaman laten yang membahayakan bagi kedaulatan negara.
“Kalo simbol-simbol PKI sudah bermunculan, Ini khan tandanya negara sudah diambang kehancuran. Negara sudah diambang bahaya,” ujar Eni Sumarni kepada waartawan di Jakarta, Sabtu (14/5/2016).
Anggota DPD komite I ini mengungkapkan negara memiliki kekuatan hukum untuk menindak tegas pelaku yang mencoba mempublikasikan simbol-simbol PKI. Selama negara belum mencabut TAP MPRS/XXV/1966, kata dia, maka pemerintah Indonesia berhak menangkap mereka.
“Ini khan jelas ada dasar hukumnya. Jadi harus sigap. Kita setuju apa yang disampaikan pak (presiden) Jokowi untuk menangkap pelaku pengibaran simbol-simbol PKI. Jangan sampai aturan negara kita itu dipermainkan. Bagaimana aturan itu tetap berlaku bagi mereka. Jangan bermain-main. Ditindak dengan tegas. Bagaimana mungkin PKI masih mengadakan pertemuan-pertemuan begitu,” ungkapnya.
Seharusnya, kata Eni, aparat berwenang dapat melakukan pencegahan terhadap setiap aktifitas yang berkaitan dengan PKI.
“Jangan diberi ruang sama sekali. Mereka melakukan kegiatan, ijinnya khan ke Polri. Tanpa ijin ya langsung dibubarkan. Kalo minta ijin tidak boleh diijinkan,” jelasnya. (Ahmad)
