Sempat Dipertanyakan Keamanannya, Suplemen Telan Korban Jiwa

Ilustrasi Suplemen (Shutterstock)

Ilustrasi Suplemen (Shutterstock)

NUSANTARANEWS.CO – Isu tentang banyak bermunculannya pendapat para ahli mempertanyakan efek dari vitamin dan suplemen yang beredar di masyarakat tampaknya kini perlu kita pertimbangkan. Pernah kami menyajikan sebuah informasi dalam sebuah artikel yang mengulik apakah kita benar-benar membutuhkan suplemen sebagai tambahan asupan kita sehari-hari. Para ahli merasa hal tersebut cukup kita dapatkan dari makanan sehat dan pola hidup sehat.

Kini sebuah kabar datang dari New York, dimana seorang sersan berusia 27 tahun bernama Metthew Dana dikabarkan meninggal setelah menggunakan suplemen binaraga.

Dana diketahui mengalami kelebihan dosis suplemen yang disebut kratom menurut otopsi yang dilakukan. Ini membuktikan bahwa meskipun suplemen mudah didapat dimana-mana tetapi masih harus dipertanyakan keamanannya.

Laporan koroner Franklin County mengatakan bahwa Dana mengalami edema paru hemoragik, yaitu gejala dimana darah dan cairan lainnya memenuhi paru-paru. Kratom suplemen herbal yang terbuat dari daun tanaman Asia Tenggara dikenal sebagai energizer dan pereda nyeri. Belakangan suplemen ini dikenal di kalangan binaragawan untuk membantu meningkatkan fokus dan energi.

Kratom diklasifikasikan sebagai suplemen makanan bukan obat, dan berdasarkan laporan Associated Press, kebanyakan suplemen tidak melalui uji klinis. Pada tahun 2012, Food and Drug Administration (FDA) yang merupakan agen federal dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat mengatakan bahwa suplemen sering kali memiliki efek yang dapat menyebabkan depresi pernapasan, muntah, gugup, penurunan berat badandan konstipasidan gejala penarikannya yang bisa termasuk permusuhan dan agresi.

Enam negara bagian di Inggris telah melarang kratom mengingat ini bukanlah satu-satunya kasus kematian karena kratom. Tercatat dari tahun 2014 hingga tahun 2016 sudah ada 15 korban tewas karena suplemen tersebut.

Mengkonsumsi suplemen makanan dalam komposisi yang tanpa batas dapatberbahaya. Dalam jangka pendek mungkin tidak ada efek yang terasa, namun dalam jangka panjang efek berupa kehilangan energi, rasa timbal di kaki, skotrum yang ketat, mata menguning, gatal-gatal di kulit, penurunan berat badan yang parah dan lain sebagainya.

FDA telah memperingatkan kepada masyarakat secara global dan mengirimkan permintaan kepada produsen dan penjual untuk menarik barang-barang tersebut. Jadi hal terpening yang sebaiknya dilakukan adalah tidak mengkonsumsi suplemen secara sembarangan atau menggunakannya dalam dosis yang tidak dibatasi secara pasti.

Dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi anda tidak memerlukan lahi suplemen tambahan untuk konsumsi anda.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Exit mobile version