Budaya / SeniKhazanah

Seminar Internasional Kebahasaan Pendukung Program Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Kepala PPSDK Kemendikbud, Emi Emili. (FOTO: Dok. Kemendikbud)
Kepala PPSDK Kemendikbud, Emi Emili. (FOTO: Dok. Kemendikbud)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) menyelenggarakan Seminar Internasional Kebahasaan pada 9—12 Juli 2019 di Jakarta.

Seminar ini mengusung tema “Memajukan Peran Bahasa dalam Kancah Kontemporer Bahasa Indonesia: Penguatan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan di Berbagai Bidang”; dan terdiri atas empat subtema, yaitu Kebinekaan Bahasa, Bahasa dan Pengajaran, Penerjemahan, dan Forensik Kebahasaan.

Kepala PPSDK Kemendikbud, Emi Emilia, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan sarana diskursus para akademisi dan praktisi.

“Melalui kegiatan ini, para partisipan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang konsep dan praktik strategi dan diplomasi bahasa terkait bidang pengajaran, penerjemahan, forensik kebahasaan, dan kebinekaan bahasa melalui kegiatan diskusi dan proses bertukar pikiran antara partisipan seminar,” kata Emi dalam keterangan resmi Kemendikbud seperti dikutip NUSANTARANEWS.CO, Rabu (10/7/2019).

Selain itu, lanjut Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia ini, seminar kebahasaan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat melahirkan kebijakan teknis untuk pengembangan strategi dan diplomasi kebahasaan.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

“Seminar ini mendukung program internasionalisasi bahasa Indonesia. Dan juga kebinekaan bahasa. Serta pengajaran bahasa, karena menurut penelitian kami di PPSDK, pengajaran bahasa ini masih harus ditingkatkan lagi,” katanya.

Tak hanya itu, Emi juga menjelaskan bahwa posisi bahasa Indonesia semakin kuat di kancah internasional. “Dalam forum bilateral maupun multilateral, semakin banyak yang mencantumkan atau menggunakan bahasa Indonesia. Misalkan dalam nota kesepahaman atau materi lain,” ungkap Emi Emilia.

Seminar Internasional Kebahasaan ini melibatkan 10 narasumber ahli di bidang kebahasaan yang terdiri atas empat pakar kebahasaan dari luar negeri dan 6 pakar dari dalam negeri.

Selain para pakar kebahasaan, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada 16 peserta yang makalahnya telah melalui reviu para ahli dan dinilai layak dipresentasikan secara paralel. Peserta yang terlibat dalam seminar ini berjumlah 137 peserta. 100 peserta terjaring melalui proses seleksi abstrak, dan 37 lainnya merupakan peserta undangan.

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,147