NUSANTARANEWS.CO, Malang – Presiden Joko Widodo kembali membantah kalau dirinya bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti tuduhan yang selama ini disematkan kepadanya. Menurutnya, PKI dibubarkan tahun 1965, sementara Jokowi menyebut dirinya lahir pada Juni 1961. Sehingga, kata dia, dirinya masih sangat balita ketika PKI dibubarkan.
“Apa ada PKI balita? Logikanya tidak masuk, logikanya. Tapi ada yang percaya, kan kebangetan yang percaya,” kata Jokowi saat memberikan kuliah umum di Unisma, Malang, Jawa Timur, seperti dikutip laman Setkab, Kamis (29/3/2018).
Isu Jokowi bagian dari PKI diketahui begitu cepat menyebar ke penjuru tanah air, terutama melalui konten-konten di media sosial. Ia pun lantas mempertanyakan gambar dan foto yang menunjukkan dirinya tengah menyimak DN Aidit yang sedang berpidato pada kurun waktu tahun 1955.
Jokowi menyebut hal tersebut sudah keterlaluan. Sebab, kata dia, tahun 1955 diri bahkan belum lahir. “Itu (foto) tahun 1955, coba. Saya sudah mendampingi Aidit, coba. Masyaallah, lahir saja belum sudah dampingi,” imbuhnya.
Guna memastikan dirinya bukan bagian dari PKI, Jokowi mempersilahkan untuk melakukan penelusuran, terutama di data Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Solo. Bahkan, Presiden RI ke-7 yang dilantik 20 Oktober 2014 ini mengatakan data di PCNU Solo lengkap tentang siapa keluarga, bapak, ibu dan kakek Jokowi. (red)
Editor: Eriec Dieda