Inspirasi

Sekjen Kemenag Cetuskan Pendirian Kampus Agama Khonghucu Negeri

NusantaraNews.co, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nur Syam tegas menyatakan bahwa pendidikan merupakan kunci membangun harmoni di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu disampaikan saat menjadi salah satu narasumber pada Dialog Agama Islam-Khonghucu bertajuk “Membangun Harmoni dan Jalan Tengah Kesejahteraan dan Perdamaian Dunia”, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Dalam kesempatan itu, Nur Syam juga memaparkan bahwa betapa pentingnya pendidikan sehingga ia mencetuskan ide untuk mendirikan perguruan tinggi agama Khonghucu Negeri di Indonesia.

“Terlebih saat ini dalam struktur Kementerian Agama, Khonghucu telah memiliki satu struktur tersendiri, yakni Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu,” ujarnya

“Semoga dalam kesempatan yang akan datang kita dapat tingkatkan SDM kita dan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan kita,” imbuh Nur Syam dalam dialog yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) dalam rangka perayaan Zhisheng Dan, Hari Lahir Nabi Agung Kongzi 2568.

Tak hanya itu, ia pun mengutarakan rasa syukurnya, karena tokoh-tokoh agama yang hadir dalam dialog tersebut memiliki konsep yang sama, yakni ‘yang sama jangan dibedakan, yang beda jangan disamakan’. “Jadi kita jangan berupaya menyamakan yang beda dan kita juga jangan berupaya untuk membedakan yang sama,” ucapnya.

Jangankan antara Khonghucu dan Islam, tambah dia, dalam satu agama saja sering kali terdapat perbedaan-perbedaan. Ia pun mengingatkan agar umat beragama tidak membesar-besarkan perbedaan yang ada.

“Selama konsep ‘yang sama jangan dibedakan, yang beda jangan disamakan’, maka kerukunan antar umat beragama dapat terwujud,” tegas Nur Syam.

Hadir narasumber lainnya seperti Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Islam Indonesia Jimly Asshidiqie, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Dede Rosyada, Ketua Dewan Rohaniawan MATAKIN Xs. Djaengrana Ongawijaya, Ketua Umum MATAKIN Uung Sendana L. Linggaraja, serta tokoh-tokoh agama Islam dan Khonghucu lainnya.

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 2