Hankam

Sejumlah Teknologi Canggih Militer Terbaru Diuji di Jerman

NUSANTARANEWS.CO, Jerman – Berada di sebuah ladang luas di daerah di Jerman, pasukan AS dan Inggris bersama personel Departemen Pertahanan pada 28 Maret 2018 menyaksikan pertunjukan demontrasi teknologi terbaru pesawat tak berawak dalam pelatihan peralatan multinasional. Dengan dipandu dari Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Teknik Tank Amerika Serikat, kegiatan tersebut menjadi pembuka pelatihan yang digelar selama sepekan. Dalam demonstrasi kali ini menampilkan penggunaan dari deretan peralatan udara dan darat terbaru.

Adapun beberapa pesawat tak berawak yang unjuk kebolehan antara lain Lethal Miniature Aerial Missile System (LMAMS), Puma dan Instant Eye. Ragam teknologi canggih masa depan ini mewarnai proses gelar latihan tersebut. Sementara untuk Instant Eye menjadi senjata pengintai canggih yang memungkinkan tentara mampu mengevaluasi sekaligus mendeteksi bahaya dari jarak jauh.

Karenanya ahli kimia, biologi, radiologi, dan nuklir Sgt. Staf Angkatan Darat Brian Logan mengungkapkan bahwa temuan peralatan udara canggih ini menjadi sangat berharga. “Aset penerbangan tak ternilai harganya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Salah satu sistem penerbangan, jenis Instan Eye, keunggulannya mampu mendeteksi paparan berbahaya seperti ancaman kimia atau biologis. Cara terbaik untuk mencegah ancaman itu adalah menghindar, dan itulah yang dibisa dilakukan aset ini, yakni seseoramh mampu menghindari paparan yang tidak perlu. ”

Aset udara berharga lainnya, Puma. Puma merupakan pesawat tanpa awak berukuran kecil. Kegunaannya mampu membantu tentara saat mengintai wilayah dan mampu menangkap foto. Dengan kemampuan pengintai teknologi ini, maka tak perlu menempatkan seseorang dalam suatu medan.

“Sistem Puma memungkinkan tentara untuk melakukan banyak bentuk pengintaian,” kata operator sistem Puma, Kenneth Martin. “Dengan menggunakan perangkat lunak pendeteksi perubahan, pesawat ini dapat mengidentifikasi setiap perubahan yang dilakukan pada rute atau jalan selama periode waktu tertentu. Manfaatnya untuk membantu mengidentifikasi kemungkinan bahaya.”

Selain Instant Eye dan Puma, aset udara yang digunakan untuk pengintaian lainnya adalah LMAMS. Dalam hal ini LMAMS mampu membantu seorang tentara untuk menyerang target atau musuh dari jarak aman. “LMAMS adalah rudal langsung-api yang digunakan untuk menetralkan target musuh atau kendaraan soft-shell,” ungkap juru bicara LMAMS, Beler Watts. “Sistem ini membantu anggota layanan kami mencapai ancaman bahwa senjata standar tidak dapat mencapai dengan kerusakan kerusakan kolateral yang sangat rendah.”

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Pilih anggota layanan yang akan berpartisipasi dalam latihan pelanggaran memiliki kesempatan untuk menghadiri kursus selama seminggu untuk lebih memahami kemampuan aset penerbangan sebelum demonstrasi.

Seorang analis intelijen yang ditugaskan ke Batalion Brigade Engineer ke-82 Army Spc. Jackson Thomas, mengaku terkesan dengan kecanggihan teknologi udara terbaru tersebut. “Setelah mengikuti kursus dan mencari tahu persis apa yang dapat dilakukan sistem ini, saya terkesan.”

Menurutnya, kemampuan yang dimiliki sederet aset penerbangan tersebut memudahkan seseorang dalam mengindikasikan bahaya guna untuk melakukan penyelamatan. “Aset dan peralatan ini menjaga kekuatan kami tetap efektif.”

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 790