NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam banyak kasus mengenai sejumlah maskapai national flag carrier yang mengalami sekarat (krisis keuangan) di beberapa negara, bisa kembali sembuh (pulih) dari krisis karena adanya bail out (bantuan keuangan) oleh pemerintah setempat.
Bebera waktu lalu, maskapai national flag carrier Italia yakni Alitalia selamat dari krisis keuangan setelah pemerintah setempat turun tangan.
Saat itu pemerintah Italia memberikan suntikan uang (bail out) untuk maskapai Alitalia senilai Rp 15 triliun (US$1 miliar). Pemerintah Italia mencari cara untuk memperpanjang jangka jatuh tempo pinjaman selama 6 bulan.
Selain Alitalia, pada 19 Januari 2010 lalu, maskapai penerbangan kebanggan Jepang, yakni Japan Airline (JAL) juga mengalami krisis keuangan yang akut. Namun akhirnya berhasil keluar dari zona kebangkrutan setelah diterapkan opsi bail out.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Raih Penghargaan The World’s Best Cabin Crew Skytrax untuk Kelima Kalinya
Perbaiki Keuangan, Garuda Indonesia Berencana Terbitkan Obligasi Global
Ini Solusi Selamatkan Garuda Indonesia Dari Kebangkrutan
Sebagai konsekuensi logisnya, JAL kemudian menempuh cara mengurangi karyawannya sekitar sepertiga dari jumlahnya sekarang (sekitar 15.000 dari 47.000 karyawan). Hal ini diimbangi idengan melakukan pembaharuan armada, serta mengurangi jumlah rute penerbangan internasional mereka.
Kasus serupa juga pernah menerpa maskapai Phillipines Air yang nyaris gulung tikar setelah menumpuk utang pada tahun 1997. Namun, national flag carrier milik negara Filipina itu berhasil diselamatkan setelah pemerintah local menalangi sebagian utang Phillipines Air.
Kaitannya dengan kasus Merpati Nusantara Airlines, pemerintah Indonesia menurut pengamat penerbangan nasional Arista Atmadjati bisa menempuh langkah serupa yakni melakukan bail out. Dirinya berpandangan bahwa sebagai national flag carrier yang telah mencatatkan banyak sejarah Indonesia baik Merpati Airline maupun Garuda Indonesia harus terus dipertahankan oleh Indonesia.
Editor: Romadhon
