Terbaru

Sebut Primitif, GMPG Nyatakan Lawan Terhadap DPP Golkar

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Simpul Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Muhammad Syamsul Rizal menyatakan opsi perlawanan terhadap pengurus DPP Golkar. Pernyataan tersebut disampaikannya menyusul pemecatan yang dilakukan DPP Golkar terhadap kader GMPG Ahmad Doli Kurnia sebagai anggota partai.

“Atas dasar itu, demi bebas dan bersihnya Indonesia dari korupsi, demi tegaknya demokrasi dan tidak bolehnya ada lagi orang-orang yang sok kuasa mengembangkan absolutisme dalam kehidupan politik, berbangsa bernegara kita, maka kami menyatakan lawan terhadap kedzhaliman yang dilakukan DPP Partai Golkar saat ini,” tegas Syamsul di Jakarta, Senin (28/8/2017)

Syamsul mengutuk keras adanya ancaman sejumlah pengurus teras DPP Golkar terhadap pihaknya. Menurutnya, Ketua GMPG mendapatkan tekanan bermuatan ancaman atas kritik yang dilakukannya terhadap kepemimpinan di tubuh partai berlambang beringin tersebut saat ini.

Syamsul menyampaikan ancaman yang ditunjukkan pengurus DPP Golkar terhadap pihaknya menunjukkan perilaku purba yang lekat dengan kekerasan.

“Sikap yang ditunjukkan DPP itu menunjukkan bahwa Golkar saat ini dipimpin oleh orang-orang primitif dalam kehidupan politik dan berdemokrasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

Syamsul menyebut pengurus DPP Golkar memperlihatkan pengelolaan partai politik dengan cara kuno. Menurutnya, seolah-olah mereka menganggap partai politik seakan milik pribadi, kelompok, bahkan perusahaan.

“Mereka menganggap partai diisi oleh atasan dan bawahan, pimpinan perusahaan dan pegawai. Padahal dalam kehidupan politik dan demokrasi modern saat ini, partai politik adalah lembaga milik publik, dimana besar kecilnya partai itu ditentukan sejauh mana pimpinan partai bisa berinteraksi, berdialektika, dialog, serta mengagregasi kepentingan setiap anggotanya dan masyarakat,” ungkapnya.

Syamsul mengungkapkan pimpinan Golkar saat ini sedang mengembangkan bentuk kekuasaan absolut dalam tubuh partai. Mereka, kata dia, takut dengan kritik dan meresponsnya dengan gaya tangan besi seperti tak mengenal mengenal demokrasi.

“Kedua, bila dilihat dari isi surat peringatan itu, pimpinan Golkar saat ini seperti kehilangan kecerdasan dalam memahami dan melakukan pengelolaan organisasi,” ucapnya.

Syamsul menyayangkan penerbitan surat pemecatan dikeluarkan pengurus DPP Golkar terhadap kader GMPG Ahmad Doli Kurnia sebagai anggota. Ia menilai tidak masuk akal pemecatan Doli dengan alasan melawan kebijakan DPP Golkar sebenarnya

Baca Juga:  Khofifah Layak Pimpin Jatim Dua Periode, Gus Fawait: Sangat Dirindukan Rakyat

“Apa yang kami GMPG lakukan selama ini adalah justeru dalam rangka menegakkan konstitusi dan seluruh keputusan tertinggi partai. Salah satu keputusan penting partai yang kami perjuangkan adalah Keputusan Munaslub 2016 yang menempatkan Golkar harus menjadi garda terdepan untuk ikut melakukan pemberantasan korupsi. Jadi sesungguhnya yang kami lakukan adalah menyelamatkan partai dari orang-orang yang mengingkari keputusan partai dan hanya berlindung serta memanfaatkan partai untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya,” jelasnya.

Syamsul menerangkan partai Golkar saat ini babak belur. Bahkan, kata dia, citranya sangat buruk. Akibatnya, elektabikitasnya terus menurun karena dicap partai pro korupsi.

“Golkar saat ini dipimpin oleh orang-orang yang kehilangan akal sehat dan budaya malu. Tindakannya selalu bertentangan dengan pandangan mayoritas publik. Di mana saat ini pemerintah Jokowi-JK dan publik sedang menggalakkan gerakan anti dan pemberantasan korupsi, pimpinan Golkar malah melindungi dan membela (tersangka) koruptor serta memberikan peringatan dan ancaman sanksi kepada kader yang mendukung pemberantasan korupsi,” terangnya. (Kastro)

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tandatangani MoU Dengan BP POM Tarakan

Editor: Romandhon

Related Posts