Sebuah Desa di Serbia Berubah Warna Merah, Apa Gerangan yang Terjadi?

Sebuah desa di Serbia, desa Donja Lokosnica ebagian besar dari 1.300 penduduknya adalah menanam paprika merah. (Foto: Reuters)

Sebuah desa di Serbia, desa Donja Lokosnica ebagian besar dari 1.300 penduduknya adalah menanam paprika merah. (Foto: Reuters)

NUSANTARANEWS.CO – Perbahkah anda membayangkan perubahan warna yang terjadi di seluruh penjuru desa? Di Serbia, pemandangan di seluruh desa berubah menjadi merah. Jika anda mengunjunginya, anda akan melihat warna merah ada di mana-mana, dinding-dinding rumah warga dan setiap lorong jalannya akan terlihat merah.

Tepatnya ini terjadi pada desa Donja Lokosnica. Sebuah desa yang sebagian besar dari 1.300 penduduknya adalah menanam paprika merah. Jadi warna merah yang terlihat menghiasi desa ini adalah hasil panen dari warga tersebut.

Para petani akan menjemur paprika hasil panen mereka sebelum digiling untuk dijadikan bumbu makanan, komoditas ini memang termasuk komoditas penting sebagai bumbu masakan Balkan. Hasil panen paprika di desa ini biasa dikeringkan dengan cara digantung di dinding-dinding, atap, pepohonan di sekitar rumah hingga pemandangan tersebut mengubah warna desa tersebut menjadi merah.

Di wilayah ini siklus tumbuh paprika memang rutin ditanam oleh para petani setiap tahunnya. Sudah beberapa generasi mereka melestarikan tradisi tanam tersebut bahkan sebelum Belgrade dan Macedonia Skopje telah mendeklarasikan diri sebagai ‘Ibu Kota Paprika Dunia’.

“Hidup telah berlalu dengan paprika,” kara Verka Stojanovic seorang wanita berusia 80 tahun-an.

Penanaman bibit paprika akan dilakukan pada bulan Mei. Sebelumnya para petani menanam biji paprika pada gelas-gelas palstik di tanggal 8 Maret. Kemudian tanaman akan dipanen pada musim panas dimana para petani akan menyaksikan paprika mereka berbuah dengan lebat, subur dan kaya warna dan rasa yang kuat.

“Rasanya manis seperti gula, tapi juga pedas (panas),” kata Verka.

Selain mengeringkannya, sebagian hasil panen paprika juga dijual oleh para petani dalam kondisi segar.

Penulis: Riskiana / Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version