Budaya / SeniPuisi

Sebab Tuhan Lebih Mengerti – Puisi Nastain Achmad

PERTEMUAN YANG TAK DISENGAJA

Kita bertemu di waktu lain yang tak ditentukan
kita bersua tiap malam di kedai hingga alun-alun kesederhanaan
bertamu cerita masa lalu hingga ujung mulutmu mancung beradu
sebab pertemuan ini masih belum tentu berwujud pertemuan rindu

Kau membungkus kenangan dalam lautan cinta
ku menulis kenangan dalam putih mutiara

Kita hanya sebatas mengadukan nasib sebagai manusia
menimbang pahala dan dosa
mencari kebenaran yang tak ada ujungnya
hingga aroma nektar mendekap
kita saling merapat erat

Apakah pertemuan kita adalah pertemuan yang tak disengaja?

Tuban, April 2017

WANITA YANG SEDERHANA

Belum cukup cecar tanya kulontarkan padamu
di tiap detak napas saat kita beradu
di malam membungkus lagu-lagu kisah picisan yang sering bertamu

Aku ingin tahu seberapa panjang usia rambutmu yang ikal
sebab di sana kehidupan bermula saat kau sedang berduka
dan aku menemukan dirimu yang paling sederhana

Belum cukup bagiku menulis deretan abjad untuk semua kisah yang kau adukan padaku
tiap detik waktu
sebab kisahmu seperti kisahku yang menemukan waktu lain dalam dirimu
mungkin setumpuk buku di lemariku cukup menulis kisahmu menjadi kehidupanku

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Sebagai adam aku dilahirkan
sebagai hawa kau dibesarkan
selama masa masih menyulam pertemuan
semoga kita dituliskan bersemayam
menuntaskan kisah masing-masing di taman keabadian

Tuban, April 2017

SEBAB TUHAN LEBIH MENGERTI

Jangan kau lipat jarak pada jengkal langkah yang kau ukur sendiri
antara benar, salah atau keduanya
lipat saja waktumu pada tiap jarak yang kau tempuh
di jalan yang ditentukan
bumbui rasa duka, lara, bahagia
biar kau tahu jarak manakah yang harus kau tuju
sebab inilah takdir yang menjadi hidupmu

Jangan ingkari apa yang sedang kau tulis saat ini
sebab dia adalah mutiara bercahaya yang datang pada waktunya
tulis saja lalu simpan
pasti kau tahu jawaban yang sesungguhnya

Jangan berharap apa yang kau ucap dalam dada
sebagai cita atau impian
sebab Tuhan lebih mengerti
dimana kau akan singgah nanti

Tuban, April 2017

Nastain Ahmad
Nastain Ahmad

Nastain Achmad, lahir di Tuban menjadi salah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro. Aktif dalam dunia artikel dan media. Karya-karyanya tidak sengaja dimuat di beberapa media baik offline maupun online. Salah satunya, Pikiran Rakyat, Radar Surabaya, Radar Bojonegoro dan Buletin Jejak. Memiliki puluhan antologi bersama. Salah satunya adalah Tifa Nusantara 3, Antologi Puisi Qurani Parmusi dan Antologi Ta’aruf Penyair Muda Indonesia 2017 serta Antologi Penyair Asean 2017 “Requiem Tiada Henti”. Saat ini sedang mempersiapkan antologi puisi  pertamanya yang insyallah berjudul Namaku Bayang Atas Bayang-Bayang Nama-Mu. Facebook: Nasta’in Achmad.

__________________________________

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 112