Gaya HidupKesehatan

Screentime Picu Obesitas Anak, Ini Saran Para Ahli

NUSANTARANEWS.CO – Berapa lama waktu yang anak Anda habiskan di depan layar televisi, layar video game, smartphone dan benda-benda sejenis lainnya sehari-hari? Mungkin kini Anda harus mulai untuk membatasinya.

Para ilmuan telah menemukan hubungan antara periode paparan layar (TV, video game, smartphone) atau yang lebih sering disebut dengan istilah screentime memiliki kaitan yang erat dengan risikio obesitas yang berkepanjangan pada anak.

Dilaporkan The Independent, sekelompok spesialis kesehatan anak telah menemukan kaitan yang kuat antara tingkat obesitas anak yang meningkat dan sering terpapar media sosial. Karena temuan ini kemudian para ilmuan menyarankan untuk orang tua memberikan tindakan pembatasan screentime anak-anak mereka maksimal 90 menit untuk setiap harinya.

“Orang tua harus membatasi waktu menonton TV dan penggunaan komputer dan perangkat serupa tidak lebih dari 1,5 jam sehari dan hanya jika anak berusia lebih dari empat tahun,” saran penulis utama Dr Adamos Hadjipanayis.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

“Terlebih lagi, dokter anak harus memberi tahu orang tua tentang risiko umum yang yang mungin terjadi karena paparan media massa terhadap perkembangan kognitif dan fisik anak-anak mereka.”

Penelitian tersebut juga menemukan intensitas menonton TV anak-anak saat ini sangat kuat. Balita masa kini menghabiskan setidaknya satu jam untuk menonton TV. Berlanjut sepanjang masa kanak-kanaknya dan terus meningkat jumlah yang mereka habiskan untuk screentime.

Pada saat usia mereka menginjak sembilan tahun, mereka menonton lebih dari tujuh jam setiap hari dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk mencoba dan berhubungan dengan media digital lainnya.

Betapa sulitnya kemudian anak bisa melepaskan diri dari layar media tersebut mengingat sebanyak 92% rumah di Eropa setidaknya memiliki satu TV dan 72% memiliki akses komputer, hal ini sesuai yang dilaporkan sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Acta Paediatrica.

Periset percaya hal ini telah berkontribusi pada epidemi obesitas masa kecil di Eropa yang telah menjadi lazim dalam 25 tahun terakhir.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Mereka juga menemukan bahwa berada dalam paparan media hingga larut malam yang sering dilakukan anak-anak yang mulai menginjak usia remaja dapat sangat-sangat mengganggu pola tidurnya. Hal ini dapat menempatkan mereka pada risiko obesitas yang lebih tinggi.

Selain menyarankan untuk tidak meletakkan TV di kamar anak-anak, para peneliti juga menyarankan untuk orang tua dapat memberikan contoh kepada anak mereka untuk mengurangi kebiasaan screentime terutama ketika berada di hadapan anak-anak.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts