EkonomiPolitik

Schwab: Kita Butuh Tindakan Pragmatis dan Berorientasi Masa Depan

NUSANTARANEWS.CO – Pendiri dan Direktur Eksekutif World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab mengaku khawatir dengan hubungan Amerika Serikat dan Cina. Di tengah-tengah situasi batas yang melanda dunia dalam berbagai bidang, terutama perekonomian, perdagangan dan politik.

“Kekhawatiran terbesar saya adalah hubungan AS-China. Saya berharap di Davos kita dapat memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih baik dari posisi masing-masing,” ujar Schwab seperti dilansir Time.

Kekhawatiran ekonom berusia 78 tahun itu menyusul sikap Presiden Donald Trump yang tak kunjung menunjukkan keinginannya untuk duduk bersama mencari solusi persoalan dunia, khususnya di forum ekonomi dunia di Davos yang berlangsung 17-20 Januari 2017.

Kehadiran Trump di Davos sangat diharapkan Schwab. Namun, hingga kini sikap Trump masih sama, Presiden terpilih AS itu bersikeras tak akan datang. Sejauh ini, penasihat pengelola investasi global AS, Anthony Scaramucci dilaporkan akan berbicara perihal rencana pemimpin baru AS pada Selasa (17/1/2017). Seperti diketahui, Trump dalam kampanye menjelang Pilpres AS mengancam untuk menaikkan harga terhadap produk-produk impor dari Cina. Atas sikap Trump, Cina mengecamnya dan akan menyerukan kepada dunia untuk melawan proteksionisme.

Baca Juga:  Gelar Aksi, FPPJ Jawa Timur Beber Kecurangan Pilpres 2024

Menurut Schwab, sikap AS jelas menimbulkan kekhawatiran. Ia menyambut baik Presiden Cina Xi Jinping dan berharap Xi menunjukkan perannya sebagai seorang pemimpin untuk menghadapi permasalah global secara responsif dan bertanggungjawab.

Kepemimpinan responsif dan bertanggungjawab (responsive and responsible leadership) adalah tema WEF tahun ini yang digelar di Davos. Dua isu yang juga akan jadi pokok bahasan adalah Britain Exit (Brexit) dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

“Dunia membutuhkan transformasi fundamental dalam bidang teknologi, ekonomi, sosial dan politik. Tidak ada yang sederhana untuk mengatasi persolan ekonomi, teknologi sosial dan politik dunia. Apa yang sangat mendesak kita butuhkan adalah tindakan pragmatis dan berorientasi masa depan, sekalipun dalam bentuk langkah-langkah kecil, untuk memberikan gambaran yang positif,” ujar Schwab kepada BBC menjelang pembukaan konferensi.

Perdana Menteri Ingrs, Theressa May dijadwalkan akan berbicara empat mata dengan para pemimpin Cina di Davos pada Selasa.

Laporan risiko global WEF yang diterbitkan menjelang pertemuan mencakup perihal ketimpangan pendapatan dan kekayaan dan meningkatnya polarisasi masyarakat. Laporan WEF ini didasarkan pada pandangan 750 ahli di mana mereka menemu dampak besar perubahan iklim, ketergantungan cyber, perusahaan dan pemerintahanrentang diserang kejahatan cyber dan penuaan populasi serta risiko-risiko besar lainnya yang mengancam dunia. (Sego/Er)

Related Posts

1 of 52