NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Muhammad Said Didu tengah menjadi buah bibir publik. Diduga lantaran kritis soal divestasi saham Freeport dan utang BUMN, dirinya terpaksa ditendang dari jajaran anggota dewan komisaris PT Bukit Asam (Tbk).
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada Sabtu 28 Desember 2018 mengeluarkan surat dengan nomor 930/L-Dirut/XII/2018 yang ditujukan kepada Pimpinan RUPS Luar Biasa PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Salah satu poin dari surat itu berisi perihal pemecatan Said Didu sebagai komisaris.
Motif pemecatan Said Didu mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Termasuk Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Disebut Tak Sejalan, Said Didu Dicopot Dari Komisaris PTBA
Baca juga: Pemecatan Said Didu Diduga Karena Ia Kritisi Freeport dan Utang BUMN
Melalui kicauan di Twitter, SBY mengatakan pemecatan Said Didu memberikan pelajaran penting bagi bangsa Indonesia.
“Saya baru membaca kultwit Pak Said Didu tentag isu divestasi saham Freeport. Penjelasan yang sangat informatif, utuh, mendidik, fair dan balanced,” kicau SBY.
Presiden ke-6 RI ini menilai adalah sosok yang memahami kompleksitas permaslaahan serta dilema yang dihadapi setiap pemerintahan dalam menetapkan pilihan dan kebijakan.
Saya baru membaca kultwit Pak Said Didu ttg isu divestasi saham Freeport. Penjelasan yg sangat informatif, utuh, mendidik, "fair & balanced" *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) December 28, 2018
“Pak Said Didu secara implisit juga mengatakan setiap pemerintah ingin tetapkan pilihan yang tepat dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya,” kata SBY.
Karenanya, cuit SBY, Said Didu tidak mau dan tidak gegabah menyalahkan kebijakan pemerintah manapun, termasuk pemerintahan Pak Harto, SBY dan Jokowi.
“Saya menaruh rasa hormat. Bapak Said Didu telah ambil risiko dengan telling the truth. Saya tahu iktikad bapak baik. Tuhan, Allah SWT mencatatnya,” ujar SBY lagi.
(gdn/anm)
Editor: Gendon Wibisono
