Politik

SAS Institute: KH Said Aqil Siroj Tidak Mendukung Prabowo-Sandi

kh said aqil siroj, sas institute, prabowo-sandi, pbnu, nusantaranews
Pangan calon presiden dan calon wakil presiden 2019, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Solahuddin Uno. (Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Said Aqil Siroj (SAS) Institute meluruskan pemberitaan media massa terkait pernyataan KH Said Aqil Siroj dalam pertemuan PBNU dengan Prabowo-Sandiaga Uno.

Pihak SAS Institute menemukan beberapa pemberitaan yang tidak benar, bahkan mengarah pada ketidakjujuran dan manipulasi.

“Pemberitaan yang tendensius ini sangat merugikan nama baik KH Said Aqil Siroj dan bisa menimbulkan perpecahan warga NU,” kata SAS Institute melalui sebuah pernyataan tertulis, Jakarta, Sealsa (21/8/2018).

Berikut pernyataan SAS Institute meluruskan pemberitaan media massa terkait KH Said Aqil Siroj.

Pertama, pernyataan yang disampaikan KH Said Aqil Siroj tidak ada satupun yang bisa diartikan sebagai dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

“Terjadi manipulasi terhadap pernyataan dukungan kepada pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta pada Pemilu 2014 seolah-olah merupakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno,” katanya.

“Ketiga, KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU tidak mendukung pasangan calon Prabowo-Sandi,” katanya.

Keempat, KH Said Aqil Siroj sebagai pribadi yang memiliki hak konstitusional untuk menetukan dukungannya tetap istiqomah terkait doa, restu, solidaritas dan dukungan beliau kepada KH Ma’ruf Amin sebagai sesama ulama dan khususnya sesama tokoh NU.

Baca Juga:  Ngayomi, Direksi dan Karyawan Sekar Laut Kompak Dukung Cagub Khofifah

Kelima, menghimbau kepada masyarakat, khususnya warga NU untuk tidak terpengaruh berita bohong yang mengarah pada upaya membenturkan antara KH Said Aqil Siroj dengan KH Ma’ruf Amin yang bisa mengarah pada perpecahan dalam keluarga besar kaum nahdliyyin.

Keenam, menyerukan kepada media tertentu yang melakukan manipulasi pemberitaan untuk mencabutnya dan merevisinya dengan berita yang benar. Ketujuh, meminta kepada Dewan Pers untuk menjalankan tugas dan wewenangnya menyangkut pelanggaran Kode Etik Jurnalistik.

“SAS Institute akan terus konsisten mendorong kehidupan politik yang konstitusional, demokratis, berkeadaban, damai dan berorientasi kepada kemaslahatan publik,” katanya.

Kemudian, SAS Institute mengatakan senantiasa menjaga, mengawal dan menegakan integritas dan moralitas bangsa. Beserta teguh menentang perilaku politik adu domba, politik identitas, fitnah, dan berita bohong.

“Pernyataan pers ini urgen untuk dilakukan sebab SAS Institute memangku tugas moral yang secara langsung diamanatkan Kiai Said Aqil Siroj untuk menyampaikan hal yang sebenar-benarnya serta sejujur-jujurnya,” pungkasnya. (bya/eda)

Baca Juga:  Survei Sering Unggul, Khofifah-Emil Berpeluang Menang Besar di Pilgub Jawa Timur

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,065