EkonomiPolitikTerbaru

Sarbumusi Hadir sebagai Alternatif Kekuatan Buruh Sobsi-Komunis

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi), Syaiful Bahri Anshori mengatakan Sarbumusi hadir sebagai alternatif dari kekuatan buruh Sobsi-Komunis. Menurutnya, Sarbumusi ada didirikan oleh ulama dan ulama NU memandang warga NU harus dibela dan ditingkatkan kesejahteraanya.

“Sarbumusi memberikan ruang memilih dan alternatif selain Sobsi-Komunis. Saat itu Sarbumusi menjadi pelopor pejuang demokrasi sebelum yang lain-lain berbicara tentang demokrasi,” katanya di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Syaiful menjelaskan, dalam sejarahnya Sarbumusi menjadi bagian terpenting dalam gerakan buruh baik secara nasional atau pun internasional selain Sobsi di zaman Soekarno.

“Namun sangat disayangkan ide serikat pekerja tunggal di zaman Soeharto Sarbumusi tenggalam antara ada dan tiada. Dalam dekade zaman reformasi Sarbumusi mendeklarasikan kebangkitan kembali dan mengambil peran strategis dalam ruang-ruang gerakan buruh dalam masa perjuangan reformasi. Dalam masa liberasi dan demokrasi regulasi perundang-undangan perburuhan yang membuka ruang kebebasan berserikat di mana lebih gampang membuat serikat pekerja/serikat buruh,” terang dia.

Baca Juga:  Ramadan, Pemerintah Harus Jamin Ketersediaan Bahan Pokok di Jawa Timur

Lebih lanjut, simposium ini salah satunya dilatar-belakangi kesejarahan panjang Sarbumusi. Dan Sarbumusi hadir sebagai entitas pembelaan PPHI yang harus lebih intelektual, berakhlakul karimah sebagamana nilai-nilai perjuangan NU serta dapat melawan rezim yang tertindas, yang seringkali tidak berpihak pada buruh.

“Sarbumusi menekankan solidaritas antara sesama anggota, struktural Sarbumusi dan sesama SP/SB untuk melawan situasi dan kondisi yang tidak menentu, kondisi seperti ini harus disikapi secara bersama sama (solidaritas, perjuangan dan sesuai dengan visi misi Sarbumusi serta NU),” jelasnya.

Kemudian, dalam situasi hubungan industrial yang semakin berat , aktifis Sarbumusi dan anggota harus memiliki seperangkat pengetahuan dalam mensikapi kondisi dan fakta yang ada. Penyelesaian PPHI tidak selalu harus dengan demontrasi serta mogok kerja dan aksi jalanan.

“Sarbumusi harus konsisten dan meneguhkan diri sebagai entitas gerakan buruh dalam pembelaa dan peningkatan kesejahteraan buruh di Indonesia.

Pewarta: Ucok Al Ayubbi / Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 15