Ekonomi

Santripreneur Gerbang Santri Menuju Revolusi Industri 4.0

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Humas Kemenperin)
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Humas Kemenperin)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengungkapkan bahwa, pihaknya bakal memfasilitasi Koperasi Pondok Pesantren (Ponpes) dalam hal ini, Ponpes Al Ittifaq agar berpartisipasi melalui program e-Smart IKM.

Tujuannya, kata Gati, sebagai salah satu langkah strategis untuk menuju implementasi revolusi industri 4.0 sekaligus memperluas pasar ekspor. “Dalam mendukung industri 4.0, ponpes berperan strategis dalam memacu pertumbuhan industri di Indonesia dalam pemberdayaan UMKM melalui penguasan teknologi,” terangnya.

Baca: Produk dan Nilai Jual Kopo Ponpes Al Attifaq Meningkat Berkat Santripreneur

Hingga saat ini, kata dia, sebanyak 1.730 pelaku IKM telah mengikuti workshop e-Smart IKM. Sampai tahun 2019, Kemenperin menargetkan dapat mengajak hingga 10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia untuk mengikuti lokakaryatersebut.

Maka itu, lanjut Gati, melalui program Santripreneur, Kemenperin terus berupaya mendorong penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri baru.

“Pondok pesantren diharapkan mampu mencetak entrepreneur berbakat yang tidak hanya bisa berdakwah kepada umat, namun juga menyejahterakan umat dalam menciptakan banyak lapangan pekerjaan,” jelas Gati.

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, selama ini ponpes turut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengingat sudah banyak yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit usaha baik skala kecil maupun menengah, bahkan ada yang memiliki inkubator bisnis.

“Ini tentu anugerah dari Allah SWT yang harus kita syukuri bersama. Potensi kita sangatlah besar dengan ditopang oleh banyaknya kampus dan pesantren di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia,” paparnya.

Baca juga:

Dengan perkembangan era digital saat ini, Menperin pun optimistis, para santri mampu menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang.

“Untuk itu, santri kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, baik agama maupun wirausaha. Mereka yang mayoritas generasi milenial, juga perlu menguasai teknologi terkini,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,167