NUSANTARANEWS.CO – Mantan anggota Komisi III DPR Ahmad Yani mengatakan, tewasnya gembong teroris Santoso tidak serta merta membumihanguskan radikalisme yang ada di Indonesia. Namun, menurutnya kematian Santoso harus menjadi moment agar pemerintah lebih memperhatikan lagi rakyatnya.
Yani mengatakan, terorisme muncul dari ketidakadilan negara. Disamping itu, hal ini merupakan produk barat khususnya untuk menyudutkan ummat Islam.
“Gerakan radikalisme tidak bisa selesai kalau tidak diikuti dengan pembangunan kesejahteraan dan dialog,” ujar Yani kepada Nusantaranews.co, di Mampang, Jakarta, Kamis (21/7).
Selain itu, Yani mengingatkan agar pemberantasan terorisme dan kejahatan ekstra ordinary lainya hendaknya memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurutnya, salah besar jika menggunakan pendekatan tirani iktikad baik. “Tujuan bagus, tapi menghalalkan segala cara,” katanya.
Yani juga mengatakan, agar Presiden Joko Widodo mengambil langkah strategis untuk menanggulangi terorisme ini. Hanya saja dia mengkritik aksi Jokowi terkait bebas visa. “Bahaya sekali dengan visa bebas ini,” katanya. (Achmad)
