Gaya HidupRubrika

Samantha Robot Dengan Kecerdasan Buatan (Bag. 1)

Samantha Robot Dengan Kecerdasan Buatan (Bag. 1)
Samantha Robot Dengan Kecerdasan Buatan (Bag. 1)

NUSANTARANEWS.CO Samantha robot dengan kecerdasan buatan . Baru-baru ini, dalam sebuah laporan disebutkan bahwa 2/3 pria dan 30 persen wanita mendukung penggunaan robot seks. Tidak mengherankan bila perusahaan kini berlomba-lomba menciptakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk ditanamkan ke dalam robot sex sehingga memiliki kemampuan berkomunikasi dan merespons emosi manusia.

Bahkan secara fisik robot sex dapat diciptakan sesuai dengan jenis kelamin, tinggi badan, warna rambut, warna mata dan bahkan kepribadian. Dengan mengintegrasikan teknologi telekomunikasi dan virtual reality – robot seks bisa menjadi “replika” pasangan jarak jauh untuk saling berkomunikasi dan melakukan hubungan seks secara virtual.

Misalnya, robot sex yang diberi nama Samantha. Samantha adalah robot seks cerdas yang diciptakan dengan kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkannya merespons keinginan yang berbeda dan memiliki G-Spot yang berfungsi “setiap saat” sebagaimana layaknya wanita yang ingin dipuaskan kebutuhannya.

Dengan sensor yang dimilikinya, Samantha dapat merasakan sentuhan manusia dan akan berbicara saat terangsang serta merespon setiap sentuhan di bagian tubuhnya dengan manja. Samantha diciptakan memang untuk bersifat interaktif, suka berciuman, serta memiliki vagina yang berfungsi sempurna. Bahkan memiliki mode seksual untuk mencapai orgasme.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Samantha bukanlah yang pertama dari jenisnya. Dengan harga £ 12.000  Anda dapat memiliki “pasangan” yang mudah jatuh cinta. Samantha diciptakan oleh insinyur Barcelona Sergi Santos. Di mana dalam beberapa dekade mendatang, berkat kemajuan teknologi AI mungkin suatu saat kita akan kesulitan untuk membedakan antara robot dengan manusia sungguhan.

Meski begitu, tetap saja kenikmatan robot seks menjadi persoalan moral dan etika yang serius yang perlu ditangani. Sekali lagi perlu ditekankan bahwa pengguna robot sex bisa terisolasi secara sosial atau bahkan kecanduan akut yang merusak jiwa. Robot sex pada dasarnya tidak akan pernah bisa menggantikan kontak dengan manusia yang sebenarnya. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,050