Salam Rindu Buat yang Terkasih dan tiga puisi karya Nur Iskandar
Salam Rindu Buat yang Terkasih
;Firdausiyah
Aku tersesat di lautan cintamu
Membuatku lupa akan siapa diriku yang sebenarnya
Yang kuingat hanyalah jalan menuju dermaga cinta kita yang di bangun tempo dulu
Hari demi hari ku coba lalui, meski memikul kepedihan mendalam
Menanggung siksanya rasa yang kau gores di relung kalbu begitu kejam
Dan kau tebar pada biru lautmu yang menghampar
Kemudian kau hantam dengan gelombang ombakmu saling terjang
Datangmu menaruh luka menyayat-nyayat dada
Aku terkapar, bisu, menanggung lukanya
Harus kau tahu!
Diamku tak memperjuangkanmu
Sebab aku sangat mencintaimu
Aku baru tersadar
Mencintaimu laiknya memetik bintang
Kedip sinarnya tak alami terpancar sendiri
Mustahil tuk ku raih
Dan saat itu pula rasa ini ku coba hilangkan dengan alasan tak bisa diceritakan
Aku mulai bungkam kata
Gerakku juga mulai kaku, pangling menentukan tuju
Namun tenang rasa ini masih sama
Sebab tiadaku dalam nyatamu tetap setiap dalam doa
Masjid Jami’ Annuqayah, 2019
Kabar Tak Sampai
Ku tempuh jalan menuju hatimu
Hanya tersesat buat diriku
Arah tak kunjung ku temukan
Hanya jalan yang menyakitkan
Jika bahagiamu dengan begini
Maka lakukanlah
Meskipun perjalanan yang ku tempuh
Tak sama dengan harapanku
Terimakasih kau telah membuang waktumu
Pada lelaki yang tak semestinya kau tahu
Annuqayah, 2019
Firdausku
Telah kutemukan
Perburuan akhir
Dari hati yang membakar
Dan mencoba berteduh
Pada rumahmu
Yang kuanggap
Surga segala rindu
Raas, 2019
Menagih Janji
Purnama
Masih
Bersinar
Sempurna
Dan
Masihkah
Rasamu
Sama
Seperti
Sedia
Kala?
Annuqayah, 2019
Penulis: Nur Iskandar, asal pulau Raas Sumenep, sedang menyantri di PP. Annuqayah Lubangsa sekaligus siswa kelas XII MA 1 Annuqayah.