Salam dari Purnama
Titip salam pada si pujangga
Dia yyang teramat menua di rembulan sana
Yang mendekap sehangat kopi yang berasap
Dan semanis gula tebu
Bukan hanya itu,
Suara yang berseling merdu
Yang tangannya meraba degub dada
Adalah khasiat dari cinta yang beribu rasa
Entahlah, akhirnya ucapkan kata tidak
Untuk kau yang menjadi dua purnama
Yang tak mungkin kau tau
Dimana akan mencarinya
Seperti bianglala yang berterbangan tak menentu arah
Sudahlah, dimana kau akan jatuh
Sesudah bermimpi akan bangunnya sakit hati
Annuqayah, 2019
Luka
Pada lembar suratmu
Beberapa kata telah aku sisipkan pada sepaket rindu
Sebagian kata tentang nasib luka yang kau cipta
Tentang nama yang tak peduli pada rindu
Yang emnjadi kalimat luka
Hati semakin basah sebab setetes air mata
Kuundang gugurnya hati yang kian tergores
Mengingat ribuan harapan yang telah gugur rapi
Hanya aku saja
Yang dipeluk gulita sebab menangisi nasib yang tragis
Hidangan darah beku yang menjadi sisipan
Aku lumpuh tanpa daya
Aku bingung,
Apa aku harus diam, ramai, lunglai dan senang
Sebab aku berhenti
Menyimpan wajah rembulanmu
Membakar semu kenangan
Mematung diri menikmati jarak dan waktu
Annuqayah, 2019
Rahasia Sepenggal Rasa Luka
Alhamdulillah,
Aku masih baik
Meski memendam sepenggal rasa
Hati kian berkeping di penghujung luka
Aku kuat, karena gerimis embun-embun doaku
Bila mana aku telah tiada
Mungkinkah aku benar-benar rapuh?
Yang tak lagi berkata
Yang tak sempat berjumpa
Di bawah malam gerhana
Aku mungkin sudah kaku
Karena rahasia cinta yang terpendam
Barisan mimpi-mimpi telah musnah di kedamain jiwa
Aku bisa berjumpa denganmu
Jika kau telah berakhir
Annuqayah, 2019
Keterangan: Salam dari Purnama, Luka dan Rahasia Sepenggal Rasa Luka adalah puisi-puisi karya Dhee Fhamaa