NUSANTARANEWS.CO, Kendal – Nuansa kesakralan pada momen pembaiatan calon Banser Diklatsar ke-18 Satkorcab Kendal kali ini terasa sangat kuat. Pasalnya pengambilan sumpah dan ikrar setia pada NKRI itu dilakukan di tepi Pantai Kemangi .
Sebagai informasi, Pantai Kemangi terletak di Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal. Tidak jauh dari pantai terdapat makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Adalah Paseban Kemangi yang menurut cerita dulunya merupakan tempat musyawarah para petinggi kerajaan Mataram yang berkemas menyerang Batavia (Jakarta) pada abad ke-16.
Pembaiatan yang dilangsungkan pada Minggu (22/9) dinihari itu menjadi acara puncak setelah peserta Diklatsar Banser mengikuti serangkaian materi pelatihan baik di ruangan maupun lapangan. Sebelum mengambil sumpah, Ketua PC Ansor Kendal, Muhammad Ulil Amri, mengingatkan kepada para calon Banser.
Dikatakannya, bahwa sumpah yang akan diucapkan tidak hanya mengikat pada organisasi, tapi lebih-lebih akan dimintakan pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Sumpah yang dimaksudkan, bahwa para calon Banser akan selalu menjalankan dan menjaga ajaran ahlussunah wal jamaah dan ikrar setia kepada NKRI.
“Tempat kita berdiri sekarang ini merupakan bagian awal dari sejarah terbentuknya nusantara. Tadi sahabat-sahabat sudah ziarah ke makam para leluhur. Tempat yang sakral ini dan segala sesuatunya yang mungkin tidak tampak akan menjadi saksi sumpah sahabat semua. Sekali lagi, yang tidak siap, bisa keluar barisan,” ungap Gus Ulil, yang dijawab dengan lantang dan serempak, “Siap!”
Sementara itu, Muhammad Makmun, Ketua DPRD Kendal yang bertindak sebagai inspektur upacara pembaiatan menyebut NU sebagai aset penting bagi bangsa. Hal ini didasari pada sejarah bahwa organisasi yang didirikan para kiai dan ulama ini tidak pernah memberontak kepada negara.
“Kalau ada yang mengaku NU tapi malah merongrong negara, menolak Pancasila, maka jelas bukan bagian dari NU. Karena justru ulama dan kiai NU lah yang hingga hari ini secara tegas mempertahankan Pancasila,” tegas Makmun.
Diklatsar Banser Satkorcab Kendal ke-18 diikuti oleh 157 peserta yang berasal dari utusan ranting dan anak cabang. Kegiatan digelar sejak Jumat (20/9) dan ditutup pada Ahad (22/9). Pembaiatan calon Banser menjadi acara puncak setelah peserta mengikuti serangkaian materi baik di ruangan maupun lapangan.
Dari keterangan Muhamad Romadhon, ketua PAC Ansor Kangkung selaku penanggungjawab panitia lokal, diketahui peserta memiliki latarbelakang status sosial dan profesi yang beragam. Mulai pengajar pesantren, petani, buruh pabrik dan bahkan ada pula yang menjabat sebagai sekretaris desa dan lurah. Begitu pula dari rentang usia, tambah Romadhon, pesertanya tidak hanya dari kalangan pemuda. Bahkan salah satu peserta sudah berusia lanjut dan memiliki anak cucu.
Pewarta: Muhamad Sulhanudin
Editor: Eriec Dieda