Sajak-Sajak Yuli Latifah
Senduan Hujan
Gerimis mulai menderas
Seperti menangis menatap sekitar
Aku selalu menyukai hujan
Tapi hujan kali ini lebih dingin
Bukan air dan juga tetesan
Tapi kesendirian yang kau hadirkan
Saat aku kau tinggalkan
Purwokerto, 14 Maret 2019
Tentang Sebab
Untukmu yang datang dalam diam
Tanpa ketukan pintu serta salam
Ku kira kau benar-benar pemimpin malam
Yang menuntun kata perpisahan
Di bawah rembulan
Apakah kau tau?
Sejak saat itu aku jatuh hati
Bahkan berkali-kali kepada rembulan
Sebab saat sinarnya datang
Tajam sorot matamu
Kembali melintasi pikiranku
Apakah kini harus aku akui ?
Bahwa aku memang benar dalam mengagumi
Purwokerto, 15 Maret 2019
Luka Hati
Tentang hati yang pernah patah
Kan sembuh lewat banyak waktu
Layaknya senja
Yang membenamkan luka
Dan membiarkannya berlalu
Purwokerto, 17 Maret 2019
Keinginanku
Aku butuh waktu
Akan kurakit perahu untukmu
Karena keinginanku
Untuk berlayar bersamamu
Terus bersamamu
Yang masih dirahasiakan oleh Tuhanku
Sebelum kau bersama denganku
Akan kusiapkan perahulu dulu
Untuk berlayar bersamamu
Tak mau kuberlayar bila tanpamu
Purwokerto, 17 Maret 2019
Bersama Harap
Doa yang ku sebut
Terdengar menggema diheningnya malam
Kau adalah sepi
Namaun riuh didadaku
Purwokerto, 18 Maret 2019
Usai
Kisah kita telah terhenti
Bahkan ketika waktuku
Masih terkesan sunyi
Aku bahkan tidak bisa lagi
Berdamai dengan hati
Saat langkah kakimu terlalu bergegas pergi
Di bawah hujan itu
Lagi-lagi kau membangkitkan kenanganku
Dan kata usai yang terlalu mudah melintas lidahmu
Purwokerto, 16 Maret 2019