Puisi

Sajak-sajak Sitta Nabilla

sajak, sajak-sajak, sitta nabilla, kumpulan sajak, nusantaranews
Sitta Nabilla. (Foto: Dok. Pribadi)

Nona Tua

Di perempatan lampu merah kota
Ia hanya ditemani tongkat tua
Tertatih
Punggung membungkuk
Dimana putramu?
Matahari membakar keayuan
Tetesan air langit membasahi gaun
Makan hasil memungut
Minum air dari sumur
Seperti melihat ibu sendiri

Purwokerto, 7 September 2019

Tak Ku Mengerti

Lama kau terdiam
Menepi dari pantai keramaian
Lisan enggan berkomentar
Tentang bagaimana kita selanjutnya
Sepi yang ku susuri
Menunggu hari
Seorang diri
Semakin membuat jiwa tak mengerti
Dinding harapan mulai mengikis
Oleh deburan ombak apatismu
Aku tenggelam di lautan pahit
Disaksikan oleh bintang-bintang
Dan biarlah mereka bersaksi
Atas cerita ini

Purwokerto, 10 September 2019

Jauh dari Belaimu

Sebuah rencana di hari Rabu
Hanyalah semu, ketika kenangmu
Yang ditunggu hanya berlalu
Waktu terus melenggang
Menggandeng rutinitas
Jalani semua tanpamu ibu

Purwokerto, 24 September 2019

Topeng Pendosa

Pagi-pagi sekali sudah tak ada
Orang-orang tahu ia pekerja keras
Namun siapa yang tak terkejut
Ketika dihidangkan sebuah pemandangan
Sepasang kekasih tengah bercumbu
Semua menyangka ia wanita apik
Ternyata selama ini
Dengan lelaki ia pergi
Wajah yang berseri
Sekarang telah berubah nyeri
Sebenarnya ia telah mengakui
Sebatas dalam hati
Ia letih dengan semua dusta
Karena tak terasa
Umurnya sudah menua

Purwokerto, 26 September 2019

Tiup-Tiup Lilin

Sebuah rencana ingin menjebak
Namun hati susah ditebak
Ketika ada jumpa
Tiba-tiba tak tega
Di bawah terik mentari
Kita menyusuri hari
Membawa beban di pundak
Ransel isi makan dan tenda
Setibanya di atas
Dibentangkan alas tidur
Dengan atap untuk berteduh
Malam datang dengan dingin
Saling bertukar nafas berburu
Lalu membuat api dalam gelap
Dua ujung lilin angka berwarna merah
Yang terlihat hanya rona bahagia
Mataku dan matanya bertemu
Selamat berkurang usia sayang

Purwokerto, 30 September 2019

Ting Tong Bunyinya

Malam sunyi di rumah tua
Aku dan ibu hanya berdua
Menggigil di balik selimut
Tiba-tiba daun kering berbunyi
Seiring dengan langkah kaki
Mendekat aku kepada ibu
Seraya mendekap tubuh kecilnya
Kita saling berisik
Suara semakin terdengar jelas
Satu, dua, tiga bel tertekan
Ternyata paman jauh yang datang

Purwokerto, 1 Oktober 2019

 

 

 

 

Penulis: Sitta Nabilla, lahir 21 Juni 2001 di Desa Pageraji, Cilongok, Banyumas. Dia adalah alumni MA Takhossus Miftahul Huda, Rawalo yang sekarang sedang menuntut ilmu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto program studi Pendidikan Agama Islam. Alamat rumahnya berada di Pageraji, Rt 03/04 Kec. Cilongok, Kab. Banyumas namun sekarang ia tinggal di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Karang Salam Kidul.

Related Posts

1 of 3,050