Secarik Surat
Dialog pena dengan kertas kudengar
Berbisik dengan merdunya
Perpaduan hitam, putih beriringan
Mengusir sendu yang menggema
Tersampaikan oleh burung diangkasa
Purwokerto, 20 September 2019
Bakpia
Di Yogyakarta cinta kita terbungkus kotak kardus bakpia
Yang dipanggang dengan api menyala
Menghasilkan aneka rasa
Seperti rasaku yang menunggu bibirmu memakannya dengan rindu
Purwokerto, 20 September 2019
Dieng
Selamat pagi
Fajar mengintip malu-malu dibalik kabut tebal
Bergandengan dengan bau belerang
Dinginnya menusuk tulang
Seperti sikapmu yang tak kunjung memberi kepastian
Purwokerto, 21 September 2019
Pelangi
Bila aku rindu ia sering muncul tiba-tiba
Melukis lekungan warna di wajahmu
Hanya sebentar saja
Karna hilang di makan sang surya
Aku takkan bisa menyentuhmu
Hanya bisa memandang indahmu
Menanti hadirmu lagi
Setelah rintik hujan menetes di pipi
Purwokerto, 20 September 2019
Mawar
Merah merekah warna
Duri-duri tajam penjaga
Mahkota mekar hiasi tudung
Sejukan hati bila dipandang
Menyiram akan menumbuhkan sayang
Memetik akan merusakmu
Purwokerto, 30 September 2019
Teman Berjuang
Kita adalah sepasang sepatu
Kau kanan, aku kiri
Yang menapaki jalan terjal, semak berliku, dan bebatuan
Berlari kencang meski takut akan kelelahan
Selalu bersama tak bisa bersatu
Mencapai tujuan yang sama dengan langkah yang berbeda
Purwokerto, 30 September 2019
Biodata penulis:
Nabila Septiana Faresi, lahir di desa Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas, pada 06 September 2001. Saat ini, dia tercatat sebagai mahasiswi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, prodi PAI (Pendidikan Agama Islam). Alamat rumah: desa Darmakradenan RT 1 RW 7, Ajibarang, Banyumas 53163.