Puisi

Sajak Kemerdekaan di Atas Bukit – Puisi An Najmi

Sajak Kemerdekaan

kuingin merdeka
seperti anak ayam yang menetas
dari eraman induknya
kuingin merdeka
seperti kepompong yang mulai mampu
menerbangkan sayap, menjadi kupu-kupu
kuingin merdeka
tanpa sedikitpun rasa
yang membelenggu asa
melepas angan-angan biru
pada kata-kata
yang semu semata

Prabumulih, 2016

Sebelum Bermimpi I

aku dan kahfi memang sangat serasi
yang tertidur
menata liur di batas mimpi
tidak, tidak
yang membedakan hanya doa
sebelum terlelap
dalam hikayat dan cerita
tentang dunia
yang menyelimuti setiap kisah
dan malam
yang gelap menenggelamkan
seribu alasan kemunafikan

Prabumulih, 2016

Sebelum Bermimpi II

tidakkah kau merayuku
seperti mimpi yang berbunga
dengan wanginya
dalam tidur yang berbahagia
karena doa
yang dipanjat
sebelum rehat kupahat
sebab, ada yang tercantik
membentuk kesenangan
dalam hati,
seperti senyummu yang kunanti
dan kujaga dalam mimpi

Prabumulih, 2016

Memerdekakan Mimpi

setiap hari kutunggu kau
memerdekakan mimpi
dengan separuh pengharapan
yang kutaruh di atas dahimu
adalah percayaku, yang kau jaga
dari ratusan juta mata amanah
yang menggantung
di leher sumpah
tidak, tidak
kau merdekakan mimpi
dengan waktu yang sesingkat-singkatnya
sebab, hingga kini
mimpi tak kunjung terasa
dalam daya
sampai kuterjaga
tak tinggal sedikit kesan
yang tertawan
dalam ingatan

2016

di Atas Bukit
:dari Puncak Bukit Kemiling

kutulis tiga keinginan di atas gurat batu
bersamamu
pada masa yang lampau
di atas bukit bersama desir angin
berteman kenangan sekaligus keraguan
dan aku adalah yang menjadi saksi
di atas ambigumu
membaca guratan mukaku
yang terlampau kaku
pada sore itu
di mana kau manjakan
kesenangan ke dalam senyuman
dari atas bukit kisah
sebelum saat kita menjadi yang terlama
seperti yang kau rasa
kepada waktu yang telah mengamininya
ke atas sumpah nan setia

Kemiling, 2014

An Najmi/Istimewa
An Najmi/Istimewa

An Najmi, berdomisili di kota kecil Prabumulih, Sumatera Selatan. Puisi-puisinya pernah di muat di beberapa media nasional, cetak ataupun online seperti Rakyat Sumbar, Detak Pekanbaru, Metro Riau, Tribun Sumsel, Xpresi Riau Pos, Posmetro Prabu, Sastra Mata Benua, Ruang Aksara, Riaurealita.com, Tetas Kata, Sastra Dinamika, SriwijayaPos, Buletin Jejak, Haluan Padang, Flores Sastra dan Koran Madura. Buku kumpulan puisi perdananya berjudul Gelombang Paruh Kedua (2016). Puisinya juga banyak termuat dalam buku antologi bersama di antaranya Malam Larut dan Cerita yang Membelenggunya. Saat ini bergiat sebagai ketua di komunitas puisi COMPETER (Community Pena Terbang) Palembang, Sumatera Selatan. Merupakan cabang COMPETER (Community Pena Terbang), Pekanbaru.  Email: [email protected] atau hp: 0822 8057 3060.

Related Posts

1 of 3,138