Ekonomi

Saham Hasil Divestasi Newmont Konon Dijual Murah

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat ekonomi politik dari AEPI menuturkan, 10 tahun lalu, rakyat Indonesia khususnya rakyat Nusa Tenggara Barat (NTB) bahu-membahu berjuang untuk merebut saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) melalui skema divestasi.

Kepemilikan nasional 51% dalam industri tambang emas dipandang memiliki arti penting bagi kedaulatan ekonomi dan kehormatan bangsa sekaligus memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat sekitar tambang dari keberadaan usaha pertambangan.

“Sekarang, saham hasil divestasi yang diperjuangkan dengan susah payah tersebut hilang terbawa angin. Konon dijual murah, tidak jelas mengapa dijual, dan uangnya digunanakan oleh siapa dan untuk apa,” kata Salamuddin Daeng, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Dikatakan, pertambangan emas oleh perusahaan raksasa terus berlanjut di Nusa Tenggara Barat (NTB). Tapi rakyat tak lagi punya andil. Rakyat tak hanya kehilangan emas, tapi bangsa dan negara telah kehilangan hak dan kehormatannya.

BACA JUGA:
Saham Tambang Emas Newmont Sudah Dijual, Duit untuk Rakyat Mana?
Newmont NTB Dilacurkan ke Cina
Sedihnya Melihat Divestasi Newmont Lenyap

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Ia menjelaskan, harga saham 48.5 persen milik Newmont Corp yang dijual ke Arifin Panigoro senilai 1,3 miliar dolar. Artinya, saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) seluruhnya bernilai 2,68 miliar dolar.

“Arifin Panigoro membeli saham PT NNT 82 persen saham senilai 2,6 miliar dolar dengan menggunakan pinjaman tiga bank BUMN yakni Mandiri, BNI dan BRI,” ungkapnya dikutip NusantaraNews.

Sebelumnya tiga bank BUMN yang dimaksud meminjam uang dari Cina. Kepada publik pemerintah mengatakan pinjaman tersebut untuk bangun infrastruktur. Tapi nyatanya sebagian besar digunakan untuk memfasilitasi Cina menguasai Newmont.

Diketahui, saham rakyat NTB dijual ke Cina melalui pinjaman tiga bank BUMN. “Divestasi telah dikhianati, rakyat NTB telah ditipu. Saham rakyat NTB dijual ke Cina melalui pinjaman 3 bank BUMN. Ini akal bulus macam apa? Anehnya lagi saham rakyat NTB sebesar 6% ikut dijual, tapi pemerintah NTB tidak terima sepeserpun,” tandasnya. (red)

Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 3