NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota DPR RI William Wandik mengatakan pihaknya merasa prihatin atas kasus bentrok yang terjadi di Sorong yang menyebabkan belasan korban jiwa.
Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan karena adanya salah paham dua kelompok warga asal Maluku disebuah tempat hiburan malam di daerah tersebut. ”Peristiwa tersebut mengundang keprihatinan dimana saat ini sedang diupayakan perdamaian di wilayah Papua,” terang ketum GAMKI.
Awal mula bentrokan tersebut, terangnya, terjadi pada Sabtu (22/1) yang diawali dengan perkelahian antara pemuda Kei dan Pelauw asal Maluku. Sempat diupayakan damai, namun perkelahian berlanjut pada Minggu dini hari.
Selanjutnya pada Senin (24/1), sekitar pukul 23.00 WIT, lanjut William Wandik, salah seorang pemuda Kei inisial KR (20) dihadang dan disabet parang dan tombak oleh kelompok pemuda Pelauw. KR dinyatakan meninggal dunia usai dibawa ke Rumah Sakit Solube Solu.
Hal itu yang memicu bentrokan maut yang akhirnya tempat karaoke Double O dibakar massa. Nahas, di dalam tempat karaoke itu ada 17 orang yang terjebak.
Para korban yang di tempat karaoke diketahui hanya warga biasa. Mereka mencoba menghindari bentrokan namun tak bisa evakuasi diri saat kebakaran.
Pria yang akrab dipanggil Wandik ini mengatakan perlu pendekatan persuasive untuk menyelesaikan masalah di Sorong tersebut. “ Saya minta semua tahan diri, jangan ada aksi kekerasan di Papua, termasuk di Sorong,” jelasnya. (setya)
