Mancanegara

Rusia Tidak Dapat Diintimidasi AS Kirim Sistem Pertahanan Rudal S-400 ke Iran

Rusia tidak dapat diintimidasi AS kirim pertahanan rudal S-400 ke Iran.
Rusia tidak dapat diintimidasi AS sistem kirim pertahanan rudal S-400 ke Iran/Foto: timesofisrael.com

NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Rusia tidak dapat diintimidasi AS kirim sistem pertahanan rudal S-400 ke Iran. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia Levan Dzhagaryan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Iran Resalat. “Seperti yang Anda ketahui, S-300 telah dikirimkan. Rusia tidak memiliki masalah mengirimkan S-400 ke Iran. Ini tidak pernah menjadi masalah sejak awal,” kata Dzhagaryan.

Terkait dengan ancaman Amerika Serikat (AS) yang mencoba memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Teheran tanpa batas waktu, diplomat itu menegaskan bahwa Moskwa tidak dapat diintimidasi oleh tekanan AS. Rusia akan menepati komitmen yang dibuat, dan bersedia mendengarkan pihak Iran setelah embargo PBB berakhir pada 18 Oktober.

Dzhagaryan juga mengatakan bahwa, Moskwa akan mengambil sikap tegas terhadap AS dan meminta tiga penandatangan kesepakatan Eropa untuk berdiri bersama dengan kami.

Seperti diberitakan, setelah upaya AS untuk memperpanjang embargo senjata internasional terhadap Iran gagal dilakukan di PBB, Washington mengancam akan memberlakukan sanksi sekunder terhadap produsen senjata mana pun yang berurusan dengan Iran.

Baca Juga:  Sampaikan Simpati dan Belasungkawa, PPWI Lakukan Courtesy Call ke Kedubes Rusia

Saat ini, Pasukan Pertahanan Udara Iran telah mengoperasikan empat batalyon S-300PMU2 yang ditingkatkan, termasuk peluncur plus peralatan deteksi target dan radar yang menyertainya. Iran memang telah berpengalaman dengan peralatan militer buatan Rusia.

S-400 saat ini dikenal sebagai sistem pertahanan udara mobile paling canggih di gudang senjata Rusia, dan mampu menembak jatuh semua target mulai dari pesawat musuh, helicopter, drone hingga rudal balistik dan jelajah pada jarak hingga 400 km. Bahkan, menurut para Spesialis Pertahanan Udara, S-400 yang ditingkatkan dapat memiliki kemampuan anti-hjipersonik.

Sementara Badan Intelijen Pertahanan AS melaporkan bahwa Iran kemungkinan tertarik untuk membeli S-400 Rusia, sistem pertahanan pantai K-300P Bastion, pesawat tempur Su-30 dan tank tempur utama T-90 setelah embargo berakhir.

Pada bulan September, Komandan Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam Amir Ali Hajizadeh mengumumkan bahwa selain mengimpor senjata, pencabutan embargo akan memungkinkan Iran untuk mengekspor peralatan militernya ke luar negeri sepenuhnya dengan hukum internasional.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Selama dekade terakhir, industri pertahanan Iran telah mengalami kemajuan pesat dalam pembuatan perangkat keras militer canggih, mulai dari rudal, tank, pesawat hingga kapal perang, serta sistem radar dan bahkan satelit yang diproduksi di dalam negeri.

Kecanggihan alusista pertahanan udara baru Iran telah terbukti kempuhannya setelah rudal jarak menengah Khordad-3 menembak jatuh drone canggih Global Hawk AS yang berharga US$ 220 juta ketika memasuki wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz secara ilegal. (AS)

Related Posts

1 of 3,071