Rusia Percepat pengerjaan Drone Tempur Berat S-70 Hunter

Rusia percepat pengerjaan drone tempur berat S-70 Hunter
Rusia percepat pengerjaan drone tempur berat S-70 Hunter. Yury Slyusar, Direktur Jenderal United Aircraft Corporation Rusia mengatakan bahwa pengiriman drone tempur berat tersebut akan dimulai pada tahun 2024 kepada Angkatan Bersenjata Rusia.

NUSANTARANEWS.CO, Moskwa – Rusia percepat pengerjaan drone tempur berat S-70 Hunter. Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan ingin mempercepat pekerjaan program drone tempur berat S-70 Okhotnik (Hunter). Pernyataan itu diumumkan baru-baru ini oleh Yury Slyusar, Direktur Jenderal United Aircraft Corporation Rusia bahwa pengiriman drone tempur berat tersebut akan dimulai pada tahun 2024 kepada Angkatan Beresenjata Rusia.

Dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Yury Slyusar mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan menginstruksikan Korporasi mempercepat desain dan uji coba drone sehingga dapat segera diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata Rusia paling cepat 2024.

S-70 Hunter adalah drone tempur berat dengan kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya, baik jangkauan penerbangan maupun sistem persenjataan dan perangkat avioniknya. Drone berat ini juga memiliki lapisan anti-radar dan dilengkapi dengan peralatan untuk elektro-optik, radar, dan perangkat pengintaian lainnya.

Sejak terbang pada awal Agustus tahun lalu di Pusat Uji Penerbangan Negara Bagian Chkalov ke-929 di wilayah Astrakhan barat daya Rusia, heavy unmanned combat aerial vehicle (UCAV) stealt Rusia ini terus mengalami pengujian tingkat lanjut.

Drone berat dengan kamampuan siluman ini dikembangkan oleh Sukhoi dan Russian Aircraft Corporation MiG sebagai proyek pesawat generasi keenam. Drone ini didasarkan pada Mikoyan Skat sebelumnya, yang dirancang oleh MiG, dan mencakup beberapa teknologi jet tempur generasi kelima Sukhoi Su-57.

Angkatan Udara Rusia juga akan mulai menerima drone serang jarak dekat dan menengah multi guna dengan presisi tinggi terbaru pada tahun 2021, kata Wakil Panglima Angkatan Udara Rusia Letnan Jenderal Sergei Dronov.

Dalam wawancara dengan surat kabar Krasnaya Zvezda, Dronov juga membeberkan bahwa pasukan Rusia saat ini baru memiliki drone tempur untuk jarak pendek dan menengah.

Menurut Dronov, penggunaan drone tempur selama perang Suriah telah menunjukkan kapasitasnya dengan melakukan serangan presisi tinggi terhadap target musuh.

“Efisiensi drone telah dikonfirmasi selama operasi khusus di Suriah dan memastikan serangan presisi tinggi ke fasilitas kelompok bersenjata ilegal,” kata pejabat militer Rusia itu, “Bahwa penggunaan drone yang ekstensif akan membantu mengurangi kerugian personel.”

Perhatian khusus pengembangan drone tersebut, juga adalah untuk dapat dintegrasikan ke dalam satu sistem dengan pesawat berawak, tambahnya. (Banyu)

Exit mobile version