Mancanegara

Rusia Mengklaim Hadirnya Rudal Sarmat Telah membuat Sistem Pertahanan Rudal Yang Ada Menjadi Usang

NUSANTARANEWS.CORusia mengklaim dengan hadirnya rudal generasi kelima Sarmat telah membuat semua sistem pertahanan rudal yang ada menjadi usang. Dalam pidato kenegaraannya pada hari Kamis di Parlemen Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji jenis persenjataan yang sama sekali baru “tidak tertandingi di dunia” – ICBM Sarmat yang mampu membawa berbagai senjata nuklir.

Putin juga mengumumkan dengan dimulainya fase aktif uji coba sistem rudal Sarmat, bahwa senjata baru tersebut akan kebal terhadap intersepsi karena kemampuannya yang memungkinkan untuk menembus pertahanan rudal lawan.

Rudal balistik antarbenua Sarmat telah diverifikasi Rusia sejak tahun lalu, yang diproyeksikan untuk menggantikan ICNM R-36M2 VIRO yang sudah tua namun masih dapat diandalkan.

Dengan rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat yang canggih, Alexei Leonkov, seorang pakar militer Rusia mengatakan bahwa Rusia telah berada 10-15 tahun di depan AS. ICBM Sarmat adalah bukti kekuatan dan kepemimpinan teknologi Rusia.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

ICBM Sarmat adalah sistem rudal generasi kelima yang memiliki kecepatan hipersonik dengan jangkauan 18.000 kilometer. Rudal canggih ini dilengkapi dengan kombinasi MIRV (multiple independent target target reentry vehicle) dari selusin hulu ledak nuklir yang masing-masing berkapasitas 750 kiloton yang mampu menghancurkan negara seukuran Texas atau Prancis.

Selain itu, Sarmat juga dilengkapi dengan sistem antirudal dan mampu melakukan manuver untuk mengatasi sistem pertahanan rudal AS. Rusia mengklaim dengan hadirnya rudal generasi kelima ini telah membuat semua sistem pertahanan rudal yang ada menjadi usang.

“AS telah berinvestasi dalam persenjataan mereka, tapi mereka masih memiliki masalah dengan kecepatan hipersonik. Oleh karena itu, untuk waktu dekat, selama 10-15 tahun Rusia telah mengungguli mereka – itu sudah pasti. Selain itu, kami sedang mengembangkan throttle penuh. Sebuah versi kereta api dari rudal balistik. Oleh karena itu, sebuah serangan balasan, jika terjadi agresi, dapat dilakukan dari manapun di Rusia, itu akan menjadi kejutan lengkap bagi sistem pertahanan rudal Amerika,” lanjut Leonkov.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Sarmat dirancang bukan hanya sekedar untuk menggantikan rudal Soviet R-36M lama Voevoda, yang diberi kode ‘Satan’ oleh NATO. Tapi juga akan menentukan ke arah mana persaingan kekuatan nuklir di dunia akan berkembang.

Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk menempatkan Sarmat mulai beroperasi pada akhir 2018 dan menyelesaikan penggantian Voevoda dengan RS-28 pada tahun 2020 – yang akan menjadi tulang punggung kekuatan nuklir strategis Rusia untuk dua sampai tiga dekade mendatang. (Banyu)

Related Posts

1 of 32