Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Rusia Kembali Bombardir Sarang Teroris di Wilayah Pendudukan AS di Suriah

Rusia kembali bombardir sarang teroris di wilayah pendudukan AS di Suriah.
Rusia kembali bombardir sarang teroris di wilayah pendudukan AS di Suriah/Foto: Info Brics.

NUSANTARANEWS.CO, Kremlin – Kementerian pertahanan Rusia pada hari Jumat (4/8) mengatakan bahwa angkatan udaranya telah menghancurkan sekelompok teroris yang dilatih AS-NATO dan Barat di Suriah – untuk membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad membersihkan organisasi-organisasi teroris yang kembali tumbuh di sekitar wilayah pendudukan.

Jet-jet tempur Rusia telah menargetkan sarang organisasi teroris Brigade Shuhada’ al-Qaryatayn (ShQ), di daerah al-Tanf yang diduduki AS, kata Kementerian dalam sebuah pernyataan. Ditambahkan pula bahwa kelompok teroris bentukan Barat ini telah melakukan sabotase dan pembunuhan terhadap warga sipil di gurun al-Badia.

Seperti diberitakan, baru-baru ini telah terjadi peningkatan signifikan kegiatan teroris di sekitar wilayah Al-Tanf yang diduduki oleh AS dan sekutunya. Intensitas serangan terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Suriah pun meningkat sehingga Angkatan Udara Rusia pun menggelar operasi untuk membasmi sel-sel teroris dan logistik mereka guna mendukung operasi darat pasukan Suriah.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah

Serangan jet-jet tempur Rusia ini, merupakan kali kedua menargetkan sarang teroris bentukan AS di sekitar wilayah Al-Tanf. Sebelumnya pada medio Juni, jet-jet tempur Rusia melakukan serangkaian serangan udara menghancurkan sarang kelompok teroris Maghawir al-Thawra. Seorang pejabat militer AS yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi kepada wartawan BBC, bahwa serangan udara oleh jet-jet tempur Rusia adalah sebagai tanggapan atas serangan bom yang mengakibatkan korban militer Rusia

Kali kedua ini, Pentagon pun mengkonfirmasi kepada Newsweek terkait serangan udara Rusia tersebut – namun CENTCOM, Komando Pusat AS tidak memberi keterangan lengkap. Sekedar informasi, AS dilaporkan secara resmi telah menghentikan dukungnya kepada kelompok teroris ShQ pada tahun 2017, namun hal ini tampaknya hanya formalitas karena karena situasi de facto tetap tidak berubah.

Peningkatan serangan teroris baru-baru ini di Suriah dan wilayah lainnya – tampaknya bertujuan untuk membelah fokus Rusia di Ukraina seperti eskalasi di Kosovo dan Metohia Serbia yang diduduki NATO, Nagorno-Karabakh yang berpenduduk Armenia, dan ketidakstabilan di kawasan Asia Tengah.

Baca Juga:  Bupati Pidie Jaya Buka Acara Musrenbang Tingkat Kecamatan, Dimulai dari Bandar Dua

Terlepas dari semua itu, Rusia telah memberi pesan jelas kepada AS-NATO dan Barat bahwa Moskwa tidak mentolerir kebangkitan ISIS atau organisasi teroris lainnya. (Banyu)

Related Posts

No Content Available