HankamMancanegara

Rusia Bangun Bomber Tu-160M2 Yang Lebih Modern dan Lebih Mematikan

Rusia bangun bomber Tu-160M2 yang lebih modern.
Rusia bangun bomber Tu-160M2 yang lebih modern/Foto: Military Today

NUSANTARANEWS.CO – Rusia bangun bomber Tu-160M2 yang lebih modern. Angkatan Udara Rusia saat ini sedang memodernisasi armada Tu-160 yang ada dengan mesin dan avionik yang canggih. Versi mutakhirnya adalah bomber Tu-160M2, yang telah berhasil menjalani uji terbang pada awal Februari lalu. Dengan hasil pengujian tersebut diharapkan pembom segera dapat memasuki dinas Angkatan Udara Rusia mulai 2021.

Menurut pengamat pertahanan National Interest, Caleb Larson, kelemahan Tu-160 hanyalah tidak memiliki teknologi siluman. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Jumat, Larson memuji Tu-160 sebagai “pembom terbesar, tercepat, dan terberat yang pernah terbang”.

Pesawat pembom yang mampu mencapai kecepatan Mach 2 ini adalah satu-satunya bomber rancangan Uni Soviet untuk misi ofensif dengan kapasitas muatan hingga hampir 50 ton, termasuk persenjataan nuklir.

Tupelov Tu-160 melakukan penerbangan perdananya pada Desember 1981, dikenal sebagai “White Swan” merujuk pada rentang besar sayap putihnya terutama ketika terbang dengan kecepatan rendah, dan “melipat” ketika terbang supersonik. NATO memberi nama sandi “Blackjack”

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Sepintas tampilan Tu-160 mirip dengan American Rockwell B-1 Lancer yang memang keduanya lahir untuk bersaing. Namun perbedaan menyoloknya adalah Tu-160 jauh lebih besar dibanding B-1 Lancer.

Dijuluki “Angsa Putih” karena memang seluruh bidang pesawat dilapisi dengan lapisan reflektif putih cemerlang. Warna ini sebetulnya adalah untuk melindungi kru dari ledakan nuklir – karena Tu-160 memang bomber dengan muatan nuklir. Nah, lapisan relektif putih tersebut dapat memantulkan sebagian energi panas dari ledakan nuklir, begitu teorinya.

The Jamestown Foundation, sebuah think tank penelitian dan analisis menguraikan bahwa upgrade bomber strategis Tu-160 akan membutuhkan kerja sama yang erat dari seluruh rantai produksi persenjataan di Rusia.

Rusia saat ini diperkirakan memiliki sekitar 17 bomber Tu-160 yang operasional di resimen udara pembom berat 121 dari divisi udara ke 22 yang berbasis di Engels. Ada laporan bahwa Angkatan Udara Rusia ingin membangun sekitar 50 bomber Tu-160M2.

Tu-160M2 terbaru adalah versi yang lebih modern dan lebih mematikan dari bomber “White Swan”, yang dikenal NATO sebagai “Blackjack”. Rusia mengklaim bahwa versi M2 akan mampu menangkal “semua rudal” dengan sistem persenjataan yang jauh lebih canggih. Bukan itu saja, bomber terbaru ini juga nantinya akan memiliki lapisan siluman yang memang menjadi kekurangannya.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

Dengan jarak jangkau sekitar 7.600 mil tanpa pengisian bahan bakar, bomber strategis ini mampu menyerang di mana saja di AS atau Eropa dengan melepaskan 45 ton bom konvensional maupun nuklir.

Tu-160 standarnya dilengkapi 12 rudal jelajah nuklir Kh-55 yang berhulu ledak 250 kilo ton. NATO menyebutnya “Kent” – yang memiliki jangkauan 3.500 kilo meter dengan presisi tinggi. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049