Politik

Rumor Ahok Gantikan Ma’ruf Amin, Ketua TKN: Gah Usah Dibahas

Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional) nomor urut 01, Erick Thohir. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Romadhon)
Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional) nomor urut 01, Erick Thohir. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Romadhon)

NUSANTATANEWS.CO, Jakarta – Saat disinggung wartawan perihal rumor Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menggantikan KH Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden, Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional) nomor urut 01, Erick Thohir mengatakan isu itu tak perlu dibahas.

“Saya rasa itu sudah saya jelasin, gak usah dibahas,” kata Erick Thohir, usai mengisi acara bertajuk Rabu Hijrah di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Sebelumnya saat bersamaan, Erick Thohir menjawab pertanyaan terkait Ahok yang tak diperkenankan masuk ke dalam struktur TKN, lantaran dinilai bisa menurunkan elektabilitas pasangan capres cawapres, Jokowi-Ma’ruf Amin.

Menanggapi hal itu, ia membantahnya. Menurut Erick Thohir kabar mengenai Ahok tak diperbolehkan masuk ke dalam struktur TKN tidak benar.

“Saya rasa tidak seperti itu. Bahwa seperti Pak Muchdi (Waketum Partai Berkarya), Pak Ahok yang secara individu mendukung diri pada Jokowi itu suatu hal yang lumrah saja,” ungkapnya.

Dan TKN sendiri lanjut Erick, strukturnya sudah terbentuk. “Sejak saya diminta menjadi ketua TKN strukturnya sudah terbentuk. Jadi bukan sesuatu yang harus dirubah rubah,” tegasnya.

Baca Juga:  Dukung Revisi UU Desa, Gus Fawait Sebut Pembangunan Desa Bisa Maksimal

Alasannya karena pihaknya percaya dengan struktur TKN yang sekarang ini sudah berjalan dengan baik.

“Contoh kita lihat, hasil polling saja terakhir bisa beda 20 persen bahkan ada peningkatan hampir 56 persen. Yang tadinya 53-54an. Nah ini kan Alhamdulillah,” ujar Erick.

Dirinya menilai TKN sendiri saat ini sudah disebut bagus. Dimana banyak hal hal posifif yang sudah dijalankan sekarang masih dipertahankan.

“Tapi dukungan tokoh tokoh seperti pak Ahok pak Muchdi ataupun siapapun itu hal yang lumrah. Dan partai partai sendiri kan dukungnya konstituen sendiri,” katanya.

“Jadi kita jangan selalu melihat itu black and white. Kita ini harus melihat apa yang terbaik buat bangsa kita,” pungkasnya.

Pewarta: Romandhon
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,157