Politik

Rumor Ahok Gantikan KH Ma’ruf Amin Bisa Menjadi Blunder Jika Tidak Distop

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (Foto Chaerul Umam/Tribunews.com)
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (Foto by Chaerul Umam/Tribunews.com)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan rumor yang berkembang liar ihwal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan menggantikan posisi KH Ma’ruf Amin pasca menang Pilpres 2019 disebutnya bisa menjadi blunder bagi tim 01 jika tidak segera dihentikan.

Untuk itu, agar tidak menjadi bola liar di publik, dirinya menyarankan kepada pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk segera memberikan pernyataan secara resmi. Pasalnya, lanjut Adi, isu tersebut sangat sensitif dan bisa menciderai posisi dari sosok calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin.

“Mesti ada, pernyataan resmi dari TKN,” kata Adi Prayitno kepada redaksi NUSANTARANEWS.CO, Jumat (15/2/2019).

“Isu itu sensitif sekali dan tak menghormati Kyai Ma’ruf sebagai ulama besar. Harus distop isu liar itu,” sambungnya.

Baca Juga: Rumor Ahok Gantikan Ma’ruf Amin, Ketua TKN: Gah Usah Dibahas

Pengamat politik UIN Jakarta itu menegaskan, sekalipun itu rumor, namun isu liar mengenai mantan Bupati Balitung yang akan mendampingi Jokowi itu dinilainya bisa berdampak negatif terhadap performa paslon capres-cawapres nomor urut 01.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Bisa blunder yang berefek negatif ke 01. Sekarang zaman serba sensitif,” jelasnya.

Sebelumnya Ketua Umum TKN Erick Thohir saat disinggung wartawan terkait rumor tersebut mengatakan untuk tidak membahasnya. “Saya rasa itu sudah saya jelasin, gak usah dibahas,” kata Erick Thohir, usai mengisi acara bertajuk Rabu Hijrah di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (13/2).

Baca Juga: Erick Thohir Bantah Ahok Ditolak Masuk Struktur TKN

Kabar liar Ahok akan gantikan KH Ma’ruf Amin mengemuka setelah beberapa waktu lalu, mantan terpidana kasus penistaan agama itu menyatakan diri bergabung dengan PDIP.

Sementara itu, politisi PDIP, Prasetyo Edi Marsudi menegaskan bahwa bahwa isu Ahok akan jadi pendamping petahana tidak benar. “Tidak ada lah, jangan berpikir gitu. Dia (Ahok) sekarang lagi pikirkan jadi konsultan e-planing, e-budgeting itu baru benar,” ujar Prasetyo di Balai Kota, Senin (11/2).

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,097